SAMPANG ,|| wartapers.com– Cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini membuat sejumlah petani tembakau di Kabupaten Sampang menjerit. Pasalnya, tanaman tembakau tidak bisa bertahan hidup jika sering terkena air hujan. Senin, 30/05/2022.
Hoiri Orlando petani Asal Bengcelok memilih akan menanam jagung daripada tembakau sebab menurutnya tahun ini akan mengalami musim hujan yang kembar seperti musim hujan beberapa tahun lalu, "jadi dari pada saya rugi seperti tahun sebelumnya, mending saya tanam jagung saja," jelasnya.
"Saat ini yang terjadi kadang hujan kadang terang atau cuaca tidak menentu. Padahal tanaman tembakau dipilih untuk ditanam pada kemarau agar tidak banyak terkena air. Tapi jika sering hujan dan sering terkena air, maka tanaman tembakau saya akan mati,’’ ujarnya.
Dan Ia juga mengaku, cuaca yang akhir akhir kurang bersahabat. Ini dirasa dapat berpengaruh pada pertumbuhan tembakau yang ia tanam." lanjutnya
Sementara, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang melalui kepala bidang (kabid) Ketahanan Pangan dan Holtikultura (KPH) Ir Suyono Nurdin bergantung pada petaninya. Sebab menurutnya, petaninya masih melihat cuaca musim, apabila mendukung proses tanam tembakau akan dilakukan.
"Akan tetapi apabila cuaca musim tidak mendukung maka petani kami tidak akan tanam tembakau, melainkan akan tanam yang lain, sebab petani kami sudah pintar," jelasnya. Ia menambahkan, mengaca pada cuaca tahun lalu petaninya tidak pas saat tanam tembakau, "sering hujan saat tembakau tumbuh tanggung, akhirnya banyak tembakau yang rusak," Pungkasnya.
Redaksi
