Setiap Musim Kemarau Warga Desa Asemrajeh Menanam Blewah Kualitas Berkelas
Ilustrasi wartapres.com di Apk Canva |
SAMPANG||WARTAPERS.COM - Setiap musim kemarau warga Desa Asemrajeh, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur (Jatim) menanam Blewah yang kualitas buahnya berkelas.
Bahkan saking berkelasnya Blewah milik warga Asemrajeh ini, membuat warga dari luar desa Asemrajah terkagum. Bagaiamana tidak, sebab rasa Blewah dari Desa Asemrajeh memang benar-benar pas di lidah.
Wartawan di Probolinggo Dianiaya Oknum LSM, Penanganan Polres Setempat Lelet
Terkait warga Desa Asemrajeh yang tanam Blewah, Penanggung Jawab (PJ) Kepala Desa (Kades) Asemraja (Asem Raja) Kecamatan Jrengik H. Turimin mengiyakan.
"Iya memang benar, setiap musim kemarau masyarakat kami memang menanam Blewah," ujarnya, Rabu (31/5/23).
Selain Blewah, kata H Turimin, masyarakat juga menanam tembakau. Hanya saja mayoritas masyarakatnya itu, lebih banyak menanam Blewah ketimbang tembakau. Mengingat pengairan untuk tembakau di Asemraja memang sulit.
Pihak Bank Sumsel Babel bungkam dan Mangkir dari Panggilan Penyidik Polda Babel
Disambung Kasi Kesejahteraan Pemerintah Desa (Pemdes) Asemraja Hayatul Muamanah, bahwa untuk persoalan air guna penyiraman Blewah, biasanya masyakarat mendatangkan dua tangki air. Dua tangki air itu, digunakan selama empat bulanan. Artinya dua tangki itu dari menanam hingga panen.
"Berbeda dengan tembakau, yang harus mengunakan banyak air. Artinya kalau hanya dua tangki tidak akan cukup," imbuh Kasi Kesejahteraan, yang juga pernah menanam buah Blewah ini.
Dia lanjut menguriakan, dalam menanam Blewah versi warga Asemraja, yaitu, sawah harus dibajak dan di coklak (Dipacul hingga tempat untuk tanam Blewah terbentuk) terlebih dahulu. Kemudian paculan itu disiram air secukupnya. Setelah itu Biji Blewahnya ditanam.
Diduga Kinerja Buruk, Oknum Kades Sidokepung Sidoarjo Dihantam Rakyat Sendiri
Sementara untuk proses penyiraman, biasanya Hayatul Muamanah dan warga lainnya tidak menyiram setiap hari. Artinya ada waktu-waktu tertentu dalam penyiraman Blewah. Dengan begitu, buah blewah yang tumbuh rasanya pasti enak.
"Kalau untuk panen, bisanya setelah tiga bulanan lebih, masyarakat bisa memanen Buah Blewah. Dalam pemanenan Blewah ini, bisanya setiap hari selama satu bulan," tuturnya.
Terlepas dari itu dia berharap, agar musim Blewah Asemraja kali ini, aman-aman saja. Artinya sukses dan terjual dengan harga tinggi.
Diduga Jual Pupuk Palsu, Dua Tersangka Dibekuk APH Setempat
"Semoga musim Blewah kali ini sukses. Sehingga warga kami mendapatkan untung dari penjualan Blewah," tambahnya.
Untuk soal rasa Blewah hasil bumi Asemraja ini tidak diragukan lagi. Rasanya benar-benar mantap. Hal itu disampaikan oleh warga Sampang, yakni Rahmat.
"Saya pernah beli blewah, ternyata setelah ditanya-tanya ke penjualnya, buah Blewah yang saya beli itu dari Desa Asemraja. Rasa Blewahnya memang benar-benar bertandang di lidah," pungkasnya.
(Red)