Diduga Selewengkan Bansos, MDW Beberkan Modus Skenarionya

Diduga Selewengkan Bansos, MDW Beberkan Modus Skenarionya


Ketua LSM MDW Bersama Kadinsos PPPA Sampang di kerumunan aksi (15/6/23).


SAMPANG || WARTAPERS.COM -  Madura Development Watch (MDW) Gebrak Berapa Elemen yang bersangkutan dengan bantuan pemerintah, satu contoh bantuan Bansos tersebut yang telah di sajikan oleh pemerintah kepada Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT ) . 


Dimana lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah yakni BRI Cabang Sampang dan PT.  Pos  sebagai penyalur PKH dan BPNT, namun hal tersebut justru menjadi carut-marut, sehingga menjadi perbincangan hangat di telinga masyarakat. Bahkan bantuan tersebut, digadang-gadang tidak tepat sasaran. 


Dan banyak juga kedua lembaga penyalur bansos di duga disebut-sebut sebagai Sarang Mafia Bansos , berawal dari masyarakat yang telah terkuak secara fiktif  sebut saja Zaini " ODGJ " warga desa masukan kecamatan Omben yang sengaja PT. Pos Telah mencairkan bantuan team kepada orang yang tidak berhak menerimanya.


Beda dengan modus lain yang di buat skenario oleh BRI Cabang Sampang , hal tersebut telah di bongkar oleh MDW dan menemukan fakta di lapangan banyak penerima manfaat ( KPM ) yang di minta oleh BRI untuk mengurus surat hilang buku tabungan (Butap) meski penerima manfaat tidak tau seperti apa bentuk ATM Serta Buku Tabungan tersebut. 


Diduga kuat di lapangan buku tabungan serta ATM penerima manfaat telah berpindah tangan kepada orang yang bukan miliknya , selain itu BRI Cabang Sampang juga di duga sengaja " menahan" buku tabungan dan ATM KPM bansos sehingga mengakibatkan saldo yang ada di dalam tabungan Tersebut Terblokir. 


Bagaimana yang telah di temukan fakta di lapangan jika KPM tersebut tetap mangkir jika dirinya tidak pernah punya buku tabungan serta ATM, salah satu korlap MDW Saat Aksi demostrasi ia pun menjelaskan jika KPM juga harus membuat surat kehilangan.


"KPM tidak pernah menerima ATM dan buku tabungan, bagaimana mereka mau buat atau urus surat kehilangan, warna bentuk saja mereka tidak tau, ada-ada saja hal yang tak masuk akal jangan tuangkan pada mereka yang tidak tau apa., ujarnya uzi.


Kantor Unit PT Pos, Siti Farida menyampaikan aspirasi dengan materi yang sama seperti diungkap di BRI Cabang.


Sedangkan di Kantor Dinsos PPPA, Siti Farida meminta agar pihak Dinsos PPPA membentuk Tim Khusus untuk menyelesaikan permasalahan tersebut hingga tidak merugikan para Penerima Manfaat.


Saat di konfirmasi melalui chat Whatsap Muhammad Fadeli selaku kepala dinas sosial kabupaten Sampang ia pun tidak memberi tanggap mengenai masalah tersebut. Sedangkan kepala PT Pos Sampang Sugiono dengan singkat ia menjawab salam, kemudian bungkam seribu bahasa.

"Walaikum salam, Ya tunggu sja hasil investigasi dan tindakan perusahaan yg sesuai dg aturan berlaku,"  singkatnya. Kamis,15/06/2023.



Editor: Redaksi 




Posting Komentar