Lebatukan Pastikan Diri Ikut Selebrasi HUT Bhayangkara ke 77
 |
| Camat-Kapolres-Kades |
LEMBATA||WARTAPERS.COM - Lebatukan memastikan diri menjadi bagian dari perayaan akbar Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke 77. Kepastian itu datang dari pemegang Otoritas kecamatan bertajuk 7 Maret 54, dan dari Kecamatan Ile Ape Timur.
Diketahui berhembus kabar, bahwa Kepala Desa Jontona Nikolaus Ake juga berirama menanti gelar spot wisata. Dirinya menyiapkan lopo Woimeting sebagai destinasi wisata utama yang ikut diperlombakan.
Bagai pantun berbalas pantun. Kapolres Lembata AKBP Vivick Tjangkung menenun pantun seribu pantun untuk menggelar lomba spot wisata bermateri wisata alam, wisata bahari, ataupun wisata buatan yang didesain oleh kreator muda, seniman muda Lembata di 144 desa se Lembata jelang hari ‘bae’ HUT Bhayangkara ke 77 1 Juli 2023.
Liburan Akhir Semester, Siswa di Sampang Diberi Tugas Menarik
Demikian, Camat Lebatukan Moses Museng membalas pantun seribu pantun Kapolres Lembata dengan menyodorkan panorama alam bukit wade, dan keindahan pasir putih pantai Wade sebagai salah satu spot wisata di Lebatukan yang ikut berkompetisi.
Bagi Moses Museng, Pante Wade memiliki keunikan dan kenikmatan tersendiri. Sebut saja, terjadinya gravitasi bumi yang menyebabkan Pantai Wade memiliki dua waktu atau sebutan lainnya negeri dengan dua waktu.
"Saya pastikan bahwa ketika kita berada di Wade, kita bisa menikmati dua waktu dalam kurun waktu bersamaan. Di tempat tertentu terjadi perubahan waktu hampir satu jam. Ketika kita berada sedikit ke darat waktu di jarum jam kita menunjukkan angka 12.00, dan ketika kita bergeser sedikit ke arah laut, waktu di jarum jam kita menunjukkan angka 13.00," tutur Moses Museng belum lama ini.
Karena itu dirinya memandang, perlu untuk mengikutkan Pante Wade dalam perlombaan memperingati HUT Bhayangkara, dengan harapan, agar Kapolres Lembata dengan jaringannya bisa mempromosikan spot wisata Wade. Kemudian juga, agar melakukan penelitian terkait Wade, negeri dengan dua waktu ini.
"Saya berharap pasca perlombaan, ibu Kapolres bisa mempromosikan Wade sebagai negeri dengan dua waktu kepada dunia internasional. Siapa tahu ada yang tertarik dan melakukan penelitian," tegas Moses.
Selain Wade, Moses juga telah berkordinasi dengan sejumlah kepala desa di kawasan Leragere-Leralodo untuk terlibat dalam selebrasi ini, salah satu yang sudah menyatakan kesiapannya adalah kepala desa Dike Sare dengan spot wisata kuliner pantai Lewolein.
Rayakan HUT Ke V UPG Kupang, Terus Berkibar Meski Badai Berganti Gelombang
Dari Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, tersiar berita Kepala Desa Jontona Nikolaus Ake juga memastikan diri untuk ikut dalam perlombaan spot wisata HUT Bhayangkara. Kepastian itu disampaikannya kepada media ini, Jumat 9 Juni 2023 di Lewoleba.
Kades Niko juga menyiapkan Lopo Woimeting sebagai spot wisata utama yang ikut diperlombakan. Bahkan dia mengharapkan Kapolres Lembata AKBP Vivick Tjangkung mengunjungi spot wisata pasir merah, air panas, perahu leluhur Lewohala [jong], yang dipakai dari Seram Goran menuju Lamariang.
Demikian juga, rumah adat yang semuanya terletak di Lamariang, dan tak lupa juga Kapolres Tjangkung diajak untuk melihat dari dekat 70 rumah adat di kampung lama Lewohala yang terletak di kawasan lereng gunung Ile Lewotolok.
Frans Aba Memproklamirkan Diri Sebagai Calon Gubernur NTT
Rupanya Kapolres Lembata AKBP Vivick Tjangkung tidak main-main. Dirinya benar-benar ingin menggali potensi wisata, baik itu wisata alam, wisata bahari, maupun wisata adat sebagai medium mempromosikan Kabupaten Lembata.
Karena itu dirinya telah menggelar pertemuan dengan sejumlah OPD terkait, para camat dan pegiat sosial serta pemerhati pariwisata untuk mematangkan rencananya.
"Saya ingin, agar perlombaan spot wisata ini melibatkan seluruh desa di Lembata. Dan diharapkan dapat menghasilkan 144 spot wisata yang belum tersentuh sebelumnya. Karena itu saya berharap agar seluruh kepala desa dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini," tegas Tjangkung.
Selain perlombaan spot wisata Kapolres Tjangkung juga menggagas kebersihan pantai dan penanaman terumbu karang di pantai Waijarang.
Pewarta: Sultan Sabatani
Editor: Aryo Helap