Pada Kasus Notasi Lagu Obuk Celleng, Bung Fafan Sangat Menyangkan

Anonim

Pada Kasus Notasi Lagu Obuk Celleng, Bung Fafan Sangat Menyangkan




SAMPANG||WARTAPERS.COM - Pemerhati Seni Budaya asal Sampang memantik Kasus Notasi lagu obuk celleng, yang diduga sama dengan lagu Nasib Poswan Buruk Ciptaan Rahman Efendi asal Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Kelsel), yang diciptakan pada tahun 2008. 



Diketahui sebelumnya, apabila surat somasi kedua dilayangkan, dan dari pihak yang bersangkutan tidak ada itikad baik atau meminta maaf, maka Rahman Efendi akan tempuh jalur hukum.


Lagu Obuk Celleng Bermasalah, Pencipta Notasinya Bakal Seret ke Ranah Hukum


Terkait kasus notasi lagu Obuk Celleng itu, Moh Iqbal Fatoni (Bung Fafan) selaku pemerhati seni budaya di wilayah Sampang merasa perihatin dan menyangkan, atas terjadinya polemik hingga berpotensi ke ranah hukum tersebut.



Pemuda yang juga bergelut sebagai anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang ini mengaku, merasa kepedihan atas kasus tersebut. 



Selain itu, dia yang juga penggiat seni (musisi) merasa diusik lantaran secara tidak langsung terseret dengan image negatif sebagai plagiator notasi, meski dia sendiri tidak pernah menjiplak notasi orang lain. 



"Mudah-mudahan ini menjadi kesalahpahaman saja, dan tidak berkenaan dengan image negatif musisi Sampang," harapnya. 



Dilihat dari viral-nya kasus tersebut, Bung Fafan menilai, bahwa permasalahan itu bukan hanya pada Hak Cipta karya. Melainkan, juga menyangkut etika berseni dan kedewasaan sikap dalam sportifitas, yang mengacu pada saling menghargai atas karya orang lain.


Penahanan Kayu Milik Yohanes Yan Tahu Diduga Direkayasa, Aparat Wajib Menyelidiki


Kendati polemik ini sudah terlanjur viral, dia tetap mengimbau para musisi Sampang, agar terus berkarya secara positif dan profesional. Demikian itu, agar bisa mengangkat nama baik Kabuapten yang berjuluk kota Bahari. Selain itu, juga agar menjadi motivasi bagi musisi maupun seniman yang ada di Kabupaten Sampang 



"Karena beberapa waktu terakhir ini, palagiat notasi lagu semakin marak. Seperti Notasi lagu India dan Arab, yang diambil untuk digunakan ke lagu Madura," paparnya. 


(Red)

Posting Komentar