Patut Diacungi Jempol, Saat Warga Lembata Kesulitan Air DPR ini Bergerak Cepat

Anonim

Patut Diacungi Jempol, Saat Warga Lembata Kesulitan Air DPR ini Bergerak Cepat




LEMBATA||WARTAPERS.COM - Namanya Amina Taher Kedang. Perempuan paruh baya kelahiran tanah Kalambasa Ile Ape ini menunjukan ekspresi emosional positif begitu mendengar kabar tentang kunjungan sang vikaris, di rumah rakyat Peten Ina G. Fransiskus Langobelen di wilayah tempat tinggalnya. 



Bagi Amina, kunjungan ini bermakna ganda, bukan saja untuk mendengarkan aspirasi warga RT. 34, 36 tempat dirinya berdomisili, tetapi juga membawa berkat bagi warga setempat, yaitu memberikan bantuan terhadap keluhan warga tentang air minum. Karena itulah, dirinya menggalang aksi spontanitas solidaritas bersama warga setempat, agar datang ke ruang pertemuan sekaligus meluapkan rasa terima kasih terhadap budi baik G. Fransiksus Langobelen.    


Usung Paradigma Filosofis ‘Inilah Aku, Utuslah Aku’, Bobby Famdale Maju Caleg di Kota Kupang


"Saya menyampaikan terima kasih kepada bapak. Dengan bantuan yang bapak berikan ini maka kami bisa menikmati air minum bersih," tutur Amina, Kami (8/6/23).



Dalam kunjungan itu, G. Fransiskus Langobelen menerima keluhaan warga RT.34 dan RT. 36, RW. 12, Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Yakni, warga kesulitan mendapatkan pasokan air minum bersih dari Perusahan Daerah Air Minum [PDAM], bukan karena sumber airnya tidak memadai, tetapi lebih karena fasilitas kran air minumnya belum terpasang. 





Bak gayung bersambung, sebagai wakil rakyat, G. Fransiskus bersama elite DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lembata bergerak cepat merumuskan kebijakan politik untuk menjawab keluhan warga setempat, dengan terlebih dahulu mengkonfirmasikan kepada sejumlah pihak termasuk manajemen PDAM Kabupaten Lembata, agar memasang instalasi baru. Alhasil, kran air dari PDAM terpasang di rumah salah seorang warga dan diperuntukan secara komulatif untuk kebutuhan warga dua RT itu. 



"Jika nanti kran air minum itu terlalu banyak pemakaiannya, sampaikan, supaya kita bisa mencari alternative dan seting satu lagi untuk dipasang," tegas wakil ketua DPRD Kabupaten Lembata ini. 



Kesulitan yang sama juga dialami warga di Kelurahan Lewoleba Barat sekitar kompleks Pasar Pada. Tugas perutusan sebagai wakil rakyat dimainkan politisi PDI Perjuangan yang juga calon nomor I Dapil I DPRD Lembata ini. Dirinya terus menyusuri makna hakiki tentang seorang Bung Karno dan memutuskan untuk melakukan hal yang sama di Kelurahan Lewoleba Barat, dengan memberikan bantuan uang untuk menyelesaikan biaya administrasi pemasangan kran air minum di PDAM.   


Cara Kemenkumham Bangun Mind Set SDM Sebagai Pelayan Masyarakat


Pemasangan kran air minum di wilayah Kelurahan Selandoro dan Lewoleba Barat tak lain merupakan expresi nyata perjalanan PDI Perjuangan yang merupakan partai berbasis masyarakat akar rumput yang selalu aktif melihat kebutuhan masyarakat akar rumput. 



G. Fransiskus mengatakan, seorang kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan harus memiliki semangat Juang dan Bakti kepada masyarakat, terlebih orang-orang yang dianggap kecil, miskin dan telantar. 



"Kader itu adalah orang yang memiliki kemampuan plus untuk bisa menerjemahkan pikiran-pikiran sang Proklamator kita Bapak Ir Soekarno, sebagai pencetus dasar falsafah bangsa Indonesia. Seorang kader tidak boleh berpuas diri dengan hanya memahami perjuangan bapak bangsa kita Bung Karno hanya secara teoritis. Setiap kader dituntut agar bisa mengimplementasikan pemikiran-pemikiran beliau dengan cara menyapa, membantu dan menolong orang-orng kecil yang masih hidup jauh dari harapan sejahtera," tegasnya berefleksi.   



Di hadapan warga RT. 34 dan 36, mantan kepala SMP Ampera Waipukang ini mengaku, bahwa tidak semua keluhan diakomodir secara bersamaan dalam waktu bersamaan, hal itu dipicu karena keterbatasan anggaran dan kondisi keuangan Kabupaten Lembata, termasuk juga usulan perbaikan dua jalur jalan di wilayah itu. 



"Keluhan soal jalan, sudah saya sampaikan kepada pemerintah, nanti akan dibangun satu ruas terlebih dahulu. Sementara satunya lagi itu akan dipending karena ada pemilik tanah yang tidak merelakan tanahnya untuk dibuka jalan. Terpaksa kita pending dan kita ganti dengan drainase," kata G. Fransiskus. 



Selain melakukan pertemuan, kesempatan itu juga dimanfaatkan G. Fransiksus untuk melaksanakan agenda legislative yaitu reses sekaligus juga melaksanakan rutinitas tahunan bulan Bung Karno. 





Pada bulan Bung Karno ini, dirinya menginstruksikan kepada kader, baik sebagai Pengurus Ranting, PAC, DPC bahkan kepada semua Bakal Calon Legislatif untuk turun menyapa masyrakat. 



"Kepedulian anda akan kebersihan lingkungan menjadi hal yang utama. Kader PDI Perjuangan juga harus menjadi penginisiator untuk bakti sosial bersama warga di sekitar anda. Jika ada anak atau bayi yang stunting, anda harus punya kepedulian untuk membantu karena secara ideologi partai, kita dituntut untuk bagaimana mengimplementasikan sila kelima pancasila yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia, juga secara konstitusional di pasal 34 UUD kita mengisyaratkan tentang Negara berkewajiban untuk membantu dan memelihara fakir miskin sebagai wujud pengamalan terhadap sila Kelima Pancasila," tegasnya.


Harper Kupang Hotel Bakal Ciptakan Kerinduan Bagi Wisatawan


Sang legislator ini juga memiliki insting politik yang mengharuskan setiap kader memiliki inisiatif untuk mengatasi stunting di daerah ini termasuk juga bisa bekerjasama, berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mengatasi kemiskinan ekstrim di Kabupaten Lembata yang boleh terbilang sangat tinggi. 



Jika seluruh elemen partai terlibat aktif maka menurut G. Fransiskus, target partai pada Pileg 2024 untuk menang secara elektiral dapat tercapai, karena itu pihaknya mengajak seluruh elemen partai untuk tidak bisa hanya menerapkan kerja-kerja secara standard, parsial dan personal, tetapi yang dibutukan adalah kerjasama secara gotong royong agar kinerja partai secara mudah tercapai.



"Saya juga menyerukan agar setiap kader partai harus sudah mulai meninggalkan egoisme, ambisi pribadi yang tidak sehat agar bisa berteman, bersahabat dan berjuang bersama serta bekerjasama mengatasi berbagai masalah yang sedang menghantui masyarakat yakni kemiskinan, kebodohan, kemelaratan, keterisolasian dan ketergantungan secara bersama untuk mengatasi atau meminimalisir," paparnya.



Pewarta: Sultan Sabatani

Editor: AHe

Posting Komentar