TAK TERIMA KEGIATAN NYA YANG DIDUGA ILEGAL DI REKAM OLEH WARTAWAN, OKNUM YANG DIDUGA MARINIR INI RAMPAS HP DAN ID CARD WARTAWAN
Lampung selatan|| wartapers.com - Kegiatan yang diduga terindikasi Ilegal di salah satu SPBU kecamatan Katibung kab Lampung selatan desa Tarahan diduga telah ada nya penyalahgunaan minyak subsidi bio solar oleh sekelompok orang yang berada di wilayah tersebut ,tidak main-main mafia tersebut melakukan pengisian minyak bio solar menggunakan sejumlah mobil L300 dan mobil box warna putih yang di variasi dengan sejumlah drum di dalam nya mobil tersebut sering berganti nomor pol .
Dikabar kan bahwa yang diduga pemain minyak bio solar tersebut adalah cina dan terpantau ada seorang wanita yang berinisial MY yang bertugas sebagai kasir pemain minyak di SPBU Tarahan kecamatan Katibung .
Lagu Obuk Celleng Bermasalah, Pencipta Notasinya Bakal Seret ke Ranah Hukum
Pantauan awak media di lapangan pukul 08:12 tanggal 19 Juni Selasa malam di dapati ada sejumlah mobil yang bermuatan yang tertutup oleh terpal warna biru sangat rapih,bahkan bukan itu saja ,terlihat juga mobil box warna putih sedang melakukan pengisian minyak bio solar yang kurang lebih hampir 1 jam tidak penuh-penuh ,di ketahui operator pengisian tersebut adakah seorang wanita inisial AY.
Melihat hal itu awak media langsung melakukan konfirmasi kepada operator SPBU dan sopir tersebut ,namun ketika awak media sedang melakukan peliputan dan merekam aksi nya,datang sekelompok orang yang tiba-tiba marah dan merampas hp Milik wartawan lokal ,sebut saja HS ,dan sempat merampas juga kartu pers wartawan tersebut.
"Apa maksud kau video kan kerjaan ku ,jangan kau ganggu aku ya..sini hp kalian mana kartu pers kalian APUS video yang kalian rekam tadi jangan macam-macam kalian ya ganggu usaha ku.ungkap pria tersebut sebari mengambil hp wartawan, bahkan datang sejumlah orang yang ikut membela pihak mafia minyak tersebut, yang merupakan warga setempat.
Bongkar Kasus Pembunuhan LW, FP2L Lakukan Dialog Pagi Ini Dengan Kapolres Lembata
Dan sempat terjadi cekcok dengan pria tersebut kurang lebih setengah jam, dengan sejumlah awak media di areal SPBU tersebut,tak berselang lama cekcok mulut dengan awak media ,pria tersebut pun akhir nya mengembalikan hp dan kartu pers salah satu wartawan.
Menurut informasi yang di dapat awak media pemain minyak di SPBU tersebut di duga kuat oknum marinir yang bertugas di Lampung selatan ,hal tersebut di ungkap kan beberapa sumber yang enggan nama nya disibut ,menurut nya mafia yang melakukan pengecoran minyak hingga Berton ton setiap malam yang menggunakan sejumlah mobil itu adalah oknum yang diduga marinir yang bertugas di Lampung selatan .
"Hati-hati aja bang itu mafia nya oknum marinir bang,saya setiap malam tau bagai mana mereka melakukan pengecoran minyak bio solar kedalam sejumlah mobil yang sudah di modifikasi ,tapi saya biasa saja karna saya tidak mau menggangu ," ungkap narsum yang enggan nama nya di sebut,selasa malam 19-06-2023.
Menurut nya pengecoran minyak bio solar di SPBU tersebut bisa di lakukan setiap malam nya bisa hingga Berton ton .
"Setau saya bisa 4 atau 5 ton lah setiap malam nya karna memang setiap malam mereka main bang, " tutup sumber.
Selain itu sopir mobil box yang sedang mengisi bio solar tadi ketika di tanya nama nya tidak mau menjawab,hingga mobil tersebut kabur tidak tau di kemana.
Selain itu korban perampasan hp dan Id Card wartawan arahman mengatakan diri nya merasa tidak terima bahwa oknum tersebut merampas hp dan KTA saya .
"KTA dan HP saya di rampas sama dia minta hapus video yang saya rekam saya gak mau lah ..biar aja mau apa mereka ,dalam hal ini saya pun akan membuat laporan kepada pihak penegak hukum dengan ada nya melakukan perampasan dan menghalangi kerja pers," ungkap arahman ,kepada wartawan mitralampung.com.selasa 20/06/23.
selain itu awak media mencoba konfirmasi kepada pihak SPBU pada siang nya sekira jam 9:00 Selasa 20/06/23.namun menurut petugas SPBU pihak manager nya tidak ada di tempat.sampai berita ini di tayang kan pihak SPBU belum bisa konfirmasi .
Sumber: mitralampung.com
Pewarta : Wandi
Editor: