Usung Paradigma Filosofis ‘Inilah Aku, Utuslah Aku’, Bobby Famdale Maju Caleg di Kota Kupang

Anonim

Usung Paradigma Filosofis ‘Inilah Aku, Utuslah Aku’, Bobby Famdale Maju Caleg di Kota Kupang

Bobby Famdale


KUPANG||WARTAPERS.COM - Bobby Famdale mengibarkan panji perjuangan maju sebagai Calon anggota DPRD di Kota Kupang, dari Partai Serikat Indonesia [PSI]. Tak tanggung-tanggung, dirinyapun mengusung paradigma filosofis, ‘Inilah Aku, Utuslah Aku’ sebagai dalil opini mamagnet konstituen. 



Filosofi ini bukan tanpa alsan, keberadaannya sebagai salah satu Anggota Kadin praktis, menjadi parameter meneguhkan langkahnya agar tenang, terbawa arus dalam demokrasi. Puncaknya, dia maju melalui PSI l, dari Kecamatan Kota Raja dan Kota Lama sebagai Daerah Pemilihannya [DAPIL] nomor  urut 2. 



Pria kelahiran Kupang, 3 September 1972 ini memiliki raut yang elok di lintasan demokrasi, yakni, dia bertekad mengabdikan diri pada demokrasi, yang sudah tentu berdasarkan visi-misi partai. 



Selain itu, visi misi serta program kerja Pemerintah Daerah Kota Kupang, baik jangka pendek [RKPJD], jangka menengah [RKPJMD], maupun jangka panjang [RKPJPD] untuk membangun Kota Kupang sudah digaungkan.



Dirinya juga berniat menjadi bagian dan berada bersama elite politik dan elite pemerintahan, dalam menentukan kompas pembangunan dan kebijakan anggaran pembangunan di Kota Kupang. 



Tetapi sebenarnya, siapa pria kalem yang lowprofile ini. Dia terkenal sebagai bisnisman yang merintis sparepart kendaran bermotor pada awalnya tahun 2021 ini. kemudian mengepakkan sayap merintis usaha baru showroom, perumahan era 2018 sampai detik ini, termasuk juga pembangunan infrastruktur rumah subsidi.



"Sebagai anak ketiga dari 5 bersaudara, saya memiliki tanggungjawab moril sejak orangtua ayah saya meninggal tahun 1981. Dengan usia yang relatif masih muda yaitu umur 33 tahun, saya mulai membangun usaha bisnis sparepart kendaran bermotor. Puji Tuhan, usaha itu berjalan maksimal," tegasnya setelah dikonfirmasi, Kamis (8/6/23).   



Kepada media ini, Bobby Famdale menuturkan kisah kehidupannya, yakni, Sebelum dia memulai pekerjaannya itu, dia merupakan seorang salesman selama 2 tahun. Perantauan bekerja ikut perusahaan orang, yakni pernah menjadi agent asuransi dan pernah juga memimpin perusahaan di Jakarta hingga 11 bulan,  terbeban kembali ke daerah untuk membangun dunia otomotif ini, sudah dia tempa.



Sementara ketertarikannya terhadap dunia politik menjadikan sosok yang humble yang menyelesaikan pendidikan dasar di SD St. Yoseph 3 Kupang, SMP Santa Theresia dan SMAN 1 Kupang memiliki Alasan kuat untuk membantu masyarakat Kota Kupang terkait masalah stunting. yakni, terkait gizi buruk dari ibu dan balita yang sudah tentu berkolaborasi dengan pemerintah setempat.



Kolaborasi kolaboratif itu diyakininya sebagai media efektif menuntaskan masalah klasik pembangunan kota Kupang berdasarkan pengalaman organisasinya sebagai REI, KADIN NTT dan Anggota APINDO, selain pengalamannya di bidang kerohanian yang dipercayakan sebagai seorang WORSHIP leader (WL), bidang MISI.



"Alasan saya ingin masuk dunia politik yaitu Misi, ketika kita melihat ke lapangan banyak warga kita yang masih susah. Dan lewat kesempatan ini saya juga ingin berbagi dengan masyarakat," tuturnya



Ia menuturkan melalui ruang lingkup sebagai anggota DPRD, nanti dirinya bisa menjadi berkat sesuai alkitabiah visi diberkati untuk memberkati sehingga dirinya termotivasi terjun memperjuangkan aspirasi masyarakat yang selama ini belum diperhatikan.



Dan ia memilih PSI sebagai kiblat politiknya, karena partai itu terkenal sebagai partai intoleran, partai yang berdiri tegak bersama pemerintah,  anti korupsi, dan bisa berbuat terbaik bagi masyarakat.



"Saya juga siap membuka lapangan kerja, UMKM untuk itu saya akan lebih memperhatikan beberapa tempat lintas dekat dengan saya dan kurang menunjang artinya pemerintah belum belum bertindak sampe disitu dan saya akan memperjuangkannya,” janjinya. 



Ditanya soal strategi pemenangan nanti, dirinya menuturkan sesuai slogan PSI, yaitu hadir Untuk masyarakat itu harus dilaksanakan. Apa yang menjadi keluhan masyarakat, akan selesaikannya. Serta, dia tidak menunggu harus jadi baru membantu. Tetapi apa yang menjadi bagian pasti pihaknya perjuangkan.



Ia juga menambahkan baginya menang atau kalah itu wajar namun ada hal yang penting adalah sudah ada sesuatu yang sudah diperbuat untuk mayarakat bukan hanya untuk dipilih.



"Pada prinsipnya jabatan hanya sementara tujuan Saya berbagi bukan untuk dipilih lebih dari itu ada sesuatu kepuasan dengan berbagi untuk orang lain yang membutuhkan. Saya percaya bahwa ada hubungan yang lebih erat dan doa yang diberikan buat kita," tambahnya.



Pewarta: Esshy Anggraini/Sultan Sabatani

Editor: Red

Posting Komentar