Soal Tudingan Puskesmas Robatal Tak Berikan Rujukan, Ini Jawaban Kapus
Sampang , || wartapers.com - Terendus kabar kepala Puskesmas Robatal diduga tidak memberi Rujukan kepada salah satu pasien yang ingin menjalani pengobatan lebih lanjut.
Lebih parahnya lagi Kepala Puskesmas ini diduga sempat mengejek Pasien dengan kata kata yang tidak pantas. Karna menurut keluarga korban, jika bahasa yang di lontarkan kepala puskesmas bukan waktunya candaan pada saat keadaan genting ini.
BRI Diduga Mengendapkan Uang Bansos 6,7 Miliar, MDW: Koordinator Bansosnya ABU
Kejadian Itu menimpa seorang anak bernama Raudatul Virdaus (19) Warga Kecamatan Robatal yang memiliki penyakit pusing hingga anak tersebut terkadang pingsang walaupun beberapa kali telah menjalani pengobatan berkali-kali, begitu seterusnya yang di alami anak tersebut.
" Ponakan saya ini sakit kepala terus menerus, sampai pingsan, dan beberapa kali berobat tidak kunjung sembuh," kata Mahrus Keluarga Pasien Rabu (5/7/2023)
Ia menjelaskan terkait meminta rujukan bertujuan untuk melakukan pengobatan dan cek Up di RSUD Sampang biar dapatkan pengobatan lebih layak.
"Kami kwatir penyakit ini bukan penyakit biasa makanya kami ingin rujuk ke Rumah Sakit yang lengkap alatnya, Jadi kami meminta puskesmas untuk mengeluarkan rujukan agar dilakukan tindakan medis ketingkat yg lebih lanjut," terangnya
Menurut dirinya yang membuat geram adalah sikap seorang dokter yang tidak mencerminkan profesinya dengan kata yang tidak pantas pada pihak keluarga pasien.
"kepala puskesmas sendiri menolak untuk memberikan rujukan bahkan, di buat candaan dengan kalimat tak pantas menurut saya ("deggik Mon la e palake'eh la beres") Nanti kalo sudah nikah pasti sembuh," papar Mahrus menirukan ucapan Dokter tersebut.
Frans Aba: Masa Depan Politik NTT dan Calon Gubernur yang Menjanjikan
Mendengar kalimat tersebut keluarga pasien geram melihat sikap seorang dokter yang tidak mencerminkan profesinya.
Sehingga mahrus meminta pihak terkait untuk mengevaluasi kinerja dokter tersebut.
"tidak pantas seorang dokter seperti itu melayani masyarakat Robatal, kami minta agar di evaluasi kalo perlu mutasi," tegasnya.
Sementara Kepala Puskesmas Robatal Dr. Beny Irawan saat dikonfirmasi tidak merespon sehingga upaya Konfirmasi tetap dilakukan, selang beberapa waktu kepala puskesmas tanggapi konfirmasi melalui pesan Whatsap mempertanyakan penolakan rujukan terhadap pasien yang hendak berobat.
Sebelum Melakukan Aktivitas Sebaiknya Di Cek , Akibat Keteledoran Supir Tangki Air, Pengendara Motor Jatuh
" Tadi ada minta rujukan, dengan keluhan pusing minta rujukan, tapi saya tawari berobat dipuskesmas tidak mau, kalo dirujuk kami ada aturan yg harus saya lalui, paling tidak pernah diperiksa dipuskesms kalo pusing dirujuk diare dirujuk puskesmas kerjaannya apa," ujar Kapus sembari bertanya.
Lanjut Dokter benni, "lagian diusia muda pusing biasa cuma faktor kecapeaan aja," tutupnya.
Keluarga pasien tersebut masih merasa sakit hati, dengan ucapan seorang dokter apalagi dirinya seorang kepala Puskesmas, seharunya memberi solusi yang baik dan lebih sopan dalam melayani justru hal tersebut malah sebaliknya.
Mahrus Keluarga korban saat di konfirmasi, perihal bahasa yang di katakan pihak kapus, yang membuat dirinya sakit hati, ia menjelaskan jika hal tersebut sangat tak layak di katakan pada situasi genting menurutnya.
" Yang membuat kami kecewa adalah pernyataan dokter itu. Sekalipun itu hanya candaan atau apapun, situasi dan waktunya tidak tepat terlebih posisi ponakan saya ini sakit," ujar dengan nada kesal .
Bahkan, dibuat candaan dengan kalimat yang tidak pantas "deggik Mon la e palake'eh la beres" ( nanti kalau sudah di nikahi pas sembuh ) dalam bahasa madura,," tutup Mahrus .
Pewarta: redaksi
Editor: redaksi