UPG NTT dan UNPAZ Jalin Kerjasama Tingkatkan Kualitas SDM Perguruan Tinggi Antar Negara
Kupang||wartaper.com - Ibu kota provinsi NTT menjadi saksi sejarah ikatan emosional dua negara. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara dua institusi pendidikan tinggi dari dua negara, yaitu Universitas Persatuan Guru 1945 (UPG) NTT Indonesia dan Universidade da Paz (UNPAZ) Timor Leste, memberikan bukti nyata semangat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di perguruan tinggi antar negara. Di tengah gema pendidikan era modern, rupanya semangat ini tetap menjadi dorongan utama dalam membangun pendidikan berkualitas.
Kesepakatan ini mencerminkan semangat meningkatkan kualitas SDM di perguruan tinggi antar negara, yang menjadi fokus utama dalam dunia pendidikan modern saat ini. Meskipun UPG NTT dan UNPAZ memiliki karakteristik dan profil institusi yang berbeda, kedua universitas ini memilih untuk bersatu dalam sebuah forum yang disebut "Penandatanganan MoU" yang dimulai dengan presentasi profil masing-masing institusi.
UPG NTT, dalam profil singkatnya, menunjukkan potensi unggulannya di bidang olahraga, budaya, dan pengembangan pendidikan di dalam kelas. Selain itu, UPG NTT juga memiliki fasilitas kampus yang baik, manajemen yayasan yang kuat, dan sumber daya yang memadai. Salah satu produk unggulan UPG NTT yang menjadi kebanggaan adalah Program Jaminan Kesehatan Mahasiswa (Jamkesmawa) yang digagas oleh Ketua BPH PB PGRI atau Yayasan UPG NTT, Dr. Samuel Haning, SH, MH, CMe.
Sementara itu, UNPAZ dari Timor Leste memperlihatkan profil kampusnya yang dilengkapi dengan infrastruktur yang baik. Universitas ini juga unggul dalam mengirim mahasiswa untuk studi di luar negeri, termasuk ke negara-negara Asia seperti Jepang dan Eropa seperti Inggris, bahkan Amerika.
Acara penandatanganan MoU dan MoA dimulai dengan pengalunan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Timor Leste. Suara merdu lagu-lagu kebangsaan ini memberikan kesan yang tak terlupakan dalam acara yang bernilai akademik dan berprestasi. Hal ini diungkapkan oleh Rektor UPG NTT, Dr. David Selan, dalam sambutannya.
"Setelah dua puluh tahun tidak bertemu, hari ini kita bertemu kembali dan hal ini membuat kami merasa haru dan bangga atas kehadiran Bapak Rektor, Wakil Rektor, para Dekan, dan senat dari UNPAZ dalam rombongan yang hadir pada kesempatan yang berharga ini," ucap David Selan dengan rasa syukur.
Dihadapan Ketua BPH PB PGRI atau Yayasan UPG NTT, Wakil Rektor, para Dekan, dosen UPG NTT, serta Rektor, Wakil Rektor, Para Dekan, dan senat dari UNPAZ, David Selan melanjutkan, "Kedua lembaga perguruan tinggi ini memiliki kesamaan dalam menghadapi tantangan selama masa reformasi. UNPAZ telah berusaha selama sembilan belas tahun untuk menghidupkan kembali universitasnya yang penuh dengan tantangan. Begitu pula dengan UPG NTT yang enam tahun lalu menghadapi tantangan tersendiri dan berhasil bangkit kembali. Saat ini, universitas kami memiliki 150 tenaga pengajar dan 1.500 mahasiswa," ungkap David Selan.
Rektor UPG juga memberikan komentar mengenai tujuan dari MoU dan MoA ini, di antaranya adalah membangun SDM di kedua perguruan tinggi dan mewujudkan tujuan implementasi seperti studi banding, pertukaran dosen dan mahasiswa, seminar internasional, dan kegiatan terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini menjadi harapan kedepan dari momen yang bersejarah ini.
"Mari kita kerjasama untuk pengembangan SDM di Pulau Timor, dan kedua lembaga ini tetap lestari. Kita harus bersama bergandengan tangan, karena jika kita berjalan sendiri, kita tidak dapat meningkatkan kualitas SDM di Pulau Timor, meskipun kita dipisahkan oleh batas wilayah Negara," harap Rektor UPG NTT.
Sementara itu, Rektor UNPAZ, Dr. Armando Soares Amaral, Lic. Eco., MM, merasa luar biasa dengan situasi penerimaan kehadiran mereka. Ia sepakat bahwa membangun SDM di Pulau Timor sangat penting. Selama 19 tahun terakhir, UNPAZ telah melewati dinamika yang penuh tantangan dan berusaha untuk memulihkan kembali perguruan tinggi tersebut.
"
Kita memiliki kesamaan dalam menghadapi persoalan. Ada dinamika yang terjadi selama 19 tahun di UNPAZ dan 6 tahun di UPG. Namun, UPG 1945 NTT memiliki keunikan karena meskipun menghadapi masalah, ada kepedulian dari pemerintah setelah mengalami dinamika tersebut. UPG menerima subsidi dari pemerintah, sedangkan UNPAZ tetap mandiri hingga saat ini," ungkap Rektor UNPAZ.
Rektor dari Perguruan Tinggi Swasta Timor Leste ini juga menjelaskan tentang jumlah tenaga pengajar yang ada di UNPAZ, yaitu 400 dosen, dan jumlah mahasiswa sekitar 14.000. Dengan kerjasama yang terjalin antara kedua universitas, ia memberikan harapan bahwa SDM di Timor Barat dan Timor Timur dapat bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lainnya di NTT.
"Kami berharap kedua lembaga ini dapat menciptakan SDM di Timor Barat dan Timor Timur yang mampu bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi lain di NTT," tambahnya.
Ketua BPH PB PGRI atau Yayasan UPG NTT, Dr. Samuel Haning, SH, MH, CMe, dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih atas kedatangan rombongan UNPAZ dan menjelaskan secara singkat sejarah berdirinya UPG 1945 NTT.
UPG 1945 NTT lahir berdasarkan pertimbangan tiga faktor, yaitu filosofis, sosiologis, dan iuridis. Oleh karena itu, tanggal 31 Mei 2017 menjadi tanggal bersejarah lahirnya UPG 1945 NTT.
"UPG masih tergolong muda, baru berusia tujuh tahun. Semua ini terjadi karena campur tangan Tuhan. Itulah yang perlu kita akui," ungkap Dr. Samuel Haning alias Paman Sam.
Pada kesempatan ini, Ketua Yayasan UPG juga menekankan pentingnya kerjasama untuk kepentingan bersama dalam membangun SDM di Pulau Timor, baik itu Timor Barat maupun Timor Timur.
"Kami ingin menciptakan hubungan yang baik dalam hal sosial dan budaya melalui pendidikan di kedua lembaga ini. Kita ingin tetap bersaudara sebagai satu kesatuan di Timor dan NTT," ujar Paman Sam dengan tegas.
Acara penandatanganan MoU dan MoA antara UPG 1945 NTT dan UNPAZ Timor Leste ditandai dengan penandatanganan oleh kedua Rektor untuk tingkat universitas dan juga tingkat Fakultas. Dekan Fakultas Hukum dari UPG dan UNPAZ, Dekan Fakultas Ekonomi dari UPG dan UNPAZ, Dekan Fakultas Pertanian dari UPG dan UNPAZ, serta Dekan Fakultas MIPA Biologi dengan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNPAZ turut menandatangani perjanjian tersebut. Acara inti tersebut diakhiri dengan penyerahan dokumen MoU dan MoA sebagai simbol kesepakatan antara kedua lembaga.
Dengan penandatanganan kesepakatan ini, UPG NTT dan UNPAZ membuka jalan bagi kerjasama yang erat dalam meningkatkan kualitas SDM di perguruan tinggi antar negara. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat pendidikan di Pulau Timor dan memberikan manfaat yang besar bagi kedua negara.
Pewarta : sultan sabatani
Editor : Redaksi