Belom Terelokasi, Suasana Pedagang Pasar Diduga Mulai Memanas
Sampang, || wartapers.com - Penertiban atau Pembongkaran Pedagang kaki lima ( PKL) yang kini di alami oleh Pedagang pasar tradisional Srimangunan kini berujung prihatin, sehingga banyak pedagang yang tidak terima dengan tindakan tersebut. Rabu , 22/08/2023.
Penertiban yang telah di lakukan oleh Gabungan petugas mulai dari Satpol PP, TNI-Polri, Bakesbangpol, Dishub ,dan Disperindag kabupaten Sampang kini jadi permasalahan bagi pedagang yang menempati tempat tersebut, banyak pedagang yang mengeluh dengan adanya penertiban tersebut. Pukul Pagi 06.00 wib.
Pembongkaran serta penertiban PKL yang berada di area parkir becak , delman ( Dokar ) kini telah di sapu bersih oleh gabungan petugas , penertiban sejumlah pedagang yang beroperasi di area tersebut di bilang bukan tempat bagi pedagang beroperasi dan kerap menjadi penghalang jalan bagi pengunjung pasar.
Suadi selaku Kabid trantibum linmas mejelaskan jika Penertiban yang dilakukan oleh petugas memang area tersebut bukan untuk area berjualan melainkan area untuk jalan, jadi kita melakukan penertiban agar tata kota menjadi lebih baik," ujarnya .
Rencana pemerintah memindahkan atau menertibkan PKL yang ada di parkir becak dan delman kini akan di relokasi kan ke pasar degedek ( pasar sore) yang berada di Jl. Suhadak kabupaten Sampang, di singgung masalah tempat untuk hindari hal yg tak di harapkan Suaidi meyakinkan jika tidak akan terjadi apa-apa, karna sesuai rencana Disperindag.
" Itu kan stakeholder nya Disperindag yah,, disana sudah di sediakan loss bebas sebanyak 150 titik, kurang lebihnya segitu dan insyaallah tidak adak ada proble, " tegas Suaidi Kabid trantribum linmas.
" Kita setuju dengan adanya relokasi itu, tapi masalah nya di sana banyak yang memiliki dan bersurat , kalau kita asal nempatin atau lakukan lud nomer sesuai yang di katakan kemaren dan dapat nomer lud yang sudah jadi milik orang ,kita bsa apa,, mereka sudah kuat dengan surat ,sedangkan kita bisa apa,,? " ujarnya sembari bertanya.
" Kemaren kita sudah cek lokasi, tapi ada yang jaga kurang lebih orang 8 mungkin yang punya tempat , misal adakan lud nomer, saya dapat nomer 5 , terus nomer 5 itu milik orang , ya mereka tetap tidak mau, mendingan berantem ( carok), " .
" yaa jangan berantem sama saya pak, sama pemerintah nya saja kan saya disuruh pemerintah untuk pindah , katanya dia punya surat ini mulai tahun 2019, berarti dia punya surat saat awal mula pasar ini di bangun , dengar pernyataan itu berarti sudah ada pemasaran juga kan dari pemerintah terkait adanya surat itu, ibarat kata Istri di ambil orang ya tetap tidak mau,tetap carok ,, ya kita ke situ kan hanya bermusyawarah dan cari solusi bukan untuk berdebat " ujar meniru pedagang saat di margalela . Selasa ,21/08/2023.
Lebih lanjut , awak media pun telah menghimpun informasi dari salah satu warga desa Bun Sareh Kabupaten Sampang yang memiliki kios di pasar margalela , ia mengaku jika mertuanya dulu membeli kios tersebut dari pertama pasar margalela terbangun senilai kurang lebih 30 JT harganya untuk 2 tempat.
" Ya mas terus gmn, yang beli itu dulu suami saya, langsung ke orang pasarnya , GK paham juga apa ke Petugas atau ke kepala pasarnya, itu dulu bukan sekarang mas, sudah lama ,,, nilainya 30 JT , mertuaku itu punya 2 kios jadi total 15 JT untuk per kios, " jelasnya I inisial.
Pewarta : Redaksi
Editor : Redaksi