Notification

×

Iklan

Iklan

Belom Terelokasi, Suasana Pedagang Pasar Diduga Mulai Memanas

Rabu, 23 Agustus 2023 | 02:45 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-23T10:41:09Z

Belom Terelokasi, Suasana  Pedagang Pasar Diduga Mulai Memanas 



Foto : Pasar Tradisional Srimangunan Kabupaten Sampang 

Sampang, || wartapers.com -  Penertiban atau Pembongkaran Pedagang kaki lima ( PKL) yang kini di alami oleh Pedagang pasar tradisional Srimangunan kini berujung prihatin, sehingga banyak pedagang yang tidak terima dengan tindakan tersebut. Rabu , 22/08/2023.


Penertiban yang telah di lakukan oleh Gabungan petugas mulai dari Satpol PP, TNI-Polri, Bakesbangpol, Dishub ,dan Disperindag kabupaten Sampang kini jadi permasalahan  bagi pedagang yang menempati tempat tersebut, banyak pedagang yang mengeluh dengan adanya penertiban tersebut. Pukul Pagi 06.00 wib.


Pembongkaran serta penertiban PKL yang berada di area parkir becak , delman ( Dokar ) kini telah di sapu bersih oleh gabungan petugas  , penertiban sejumlah pedagang yang beroperasi di area tersebut di bilang bukan  tempat bagi pedagang beroperasi dan kerap  menjadi  penghalang jalan bagi pengunjung pasar.


Suadi selaku Kabid  trantibum linmas  mejelaskan jika Penertiban yang dilakukan oleh petugas memang area tersebut bukan untuk area berjualan melainkan area untuk jalan, jadi kita melakukan penertiban agar  tata kota menjadi lebih baik," ujarnya . 


Rencana pemerintah memindahkan atau menertibkan  PKL yang ada di parkir becak dan delman kini akan di relokasi kan ke pasar degedek ( pasar sore) yang berada di Jl. Suhadak  kabupaten Sampang, di singgung masalah tempat untuk hindari hal yg tak di harapkan Suaidi meyakinkan  jika tidak akan terjadi apa-apa, karna sesuai rencana Disperindag.


" Itu kan stakeholder nya  Disperindag yah,, disana sudah di sediakan loss bebas sebanyak 150 titik, kurang lebihnya segitu dan insyaallah tidak adak ada proble, "  tegas Suaidi Kabid  trantribum linmas.   


 


Foto : Pasar Degedeg ( pasar sore ) Kabupaten Sampang Jl. Suhadak.



Namun kondisi itu tak semulus yg di bayang kan , terdengar isu antar pedagang  pasar yang berada di margalela , beberapa  pedagang pasar Srimangunan mengiyakan pemerintah merelokasi pasar Srimangunan ke margalela, namun pedangan merasa ketakutan saat mereka dengar bahasa pertikaian atau Bentrokan antar pedangan di margalela. 


" Kita setuju dengan adanya relokasi itu, tapi masalah nya di sana banyak yang memiliki dan bersurat  ,  kalau kita asal nempatin atau lakukan lud nomer sesuai yang di katakan kemaren dan dapat nomer lud yang sudah jadi milik orang ,kita bsa apa,, mereka sudah kuat dengan surat ,sedangkan kita bisa apa,,? " ujarnya sembari bertanya. 


Lanjut kata pedagang jika di pasar margalela sudah ada yang jaga di diduga yang memiliki kios . 


" Kemaren kita sudah cek lokasi, tapi ada yang jaga kurang lebih orang 8 mungkin yang punya tempat , misal adakan lud nomer, saya  dapat nomer 5 , terus nomer 5 itu milik orang  , ya mereka tetap tidak mau, mendingan berantem ( carok), " .


" yaa jangan berantem sama saya pak, sama pemerintah nya saja kan saya disuruh pemerintah untuk pindah , katanya dia  punya surat ini mulai tahun 2019,  berarti  dia punya surat saat awal mula pasar ini di bangun , dengar pernyataan itu berarti sudah ada pemasaran juga kan dari pemerintah terkait adanya surat itu, ibarat kata Istri di ambil orang ya tetap tidak mau,tetap carok ,, ya kita ke situ kan hanya bermusyawarah dan cari solusi bukan untuk berdebat  " ujar meniru pedagang saat di margalela . Selasa ,21/08/2023.



Foto ; Pasar Margalela kabupaten Sampang jl. Syamsul Arifin.



Terdengar pernyataan yang begitu panas yang di keluhkan para pedangan pasar srimangun, pihak media pun menghubungi kepala Disperindag kabupaten Sampang Hj. Choirijah melalui WhatsApp  guna menanyakan relokasi  pedagang srimangun ke degedeg ( pasar sore )  juga relokasi pedagang srimangun  ke margalela, guna    terhindar dari hal yang tidak di inginkan serta bentrok antar pedagang , ia pun tidak memberi jawaban walaupun pesan tersebut sudah terbaca ( centang biru ) .



Lebih lanjut , awak media pun telah menghimpun informasi dari salah  satu warga desa  Bun Sareh  Kabupaten Sampang yang memiliki kios di  pasar margalela ,  ia mengaku  jika mertuanya dulu membeli kios  tersebut dari pertama pasar margalela terbangun senilai kurang lebih 30 JT harganya  untuk 2 tempat. 


" Ya mas terus gmn, yang beli itu dulu suami saya, langsung ke orang pasarnya , GK paham juga apa ke Petugas atau ke kepala pasarnya, itu dulu bukan sekarang  mas, sudah lama ,,,  nilainya 30 JT , mertuaku itu  punya 2 kios jadi total 15 JT untuk  per kios,  "   jelasnya I inisial.




Pewarta : Redaksi 

Editor : Redaksi 





×
Berita Terbaru Update