Frans Aba: Memimpin NTT dengan Kompetensi dan Inklusivitas, Membangun Rantai Pasok Berkualitas
Larantuka, || wartapers.com - Semangat inklusivitas dan pembangunan yang berkelanjutan kembali terpancar dalam kunjungan Frans Aba, putra terpandu asal Nusa Tenggara Timur, ke desa Watowiti di Flores Timur, Minggu, 13 Agustus 2023.
Acara arisan Keluarga Wua Mesu, Ende Lio menjadi saksi sejarah momen berharga di mana Frans Aba tidak hanya diakui sebagai anggota keluarga eksklusif, tetapi juga sebagai representasi inklusivitas bagi masyarakat NTT.
Setidaknya, sebanyak 88 Kepala Keluarga dan anggota ikatan keluarga Ende-Lio menyambut Frans dengan kehangatan, menggambarkannya sebagai sosok yang mampu berbaur dengan baik di berbagai lapisan masyarakat dan memberikan dampak positif bagi sekitarnya.
Karolus Kamis Putih, ketua paguyuban, menyampaikan ucapan selamat datang dan apresiasi atas kehadiran Frans, menegaskan arti penting momen ini dalam semangat kerjasama dan perhatian kepada sesama.
Pendukung setia Frans Aba, Benediktus Wangga, menegaskan figur seperti Frans Aba sebagai sosok yang sangat langka dalam konteks saat ini dan menunjukkan dukungan penuh terhadap visinya.
"Kita dukung beliau dengan segala kompetensinya," ujar Wangga dengan keyakinan.
Frans Aba sendiri, memaparkan gagasan tentang pembangunan di NTT. Pertanyaan yang terekam dari peserta Yani Keo mengenai program terintegrasi untuk mengatasi beban keuangan provinsi dan memastikan kelangsungan pasokan jagung menjadi sorotan utama.
Frans menawarkan dua poin kunci: pertama, perlunya kepemimpinan yang serius dan tegas untuk menangani masalah utang provinsi yang mencapai Rp1,3 triliun.
Frans menekankan bahwa penanganan utang-piutang adalah rutinitas sehari-harinya dan perlu dukungan untuk bisa berintervensi dalam kebijakan.
Poin kedua Frans menyoroti pentingnya meningkatkan kualitas manajemen rantai pasok (supply chain management) dalam program integrasi ekonomi pembangunan. Dengan fokus pada perencanaan, pengaturan, dan penjadwalan produk, Frans menunjukkan bahwa dengan manajemen yang baik, jagung, ubi, dan ikan dapat memiliki pasar yang berkelanjutan.
Dalam suasana penuh semangat, Frans mengakhiri pidatonya dengan ketegasan, "Kita perlu fokus pada manajemen rantai pasok yang berkualitas. Dengan ini, jagung akan dapat pasarnya, ubi akan memiliki pembeli setianya, dan ikan tidak akan lagi busuk di pasar." Komitmen Frans Aba untuk memajukan NTT dengan integritas dan pemikiran inklusif semakin mengilhami harapan akan masa depan yang cerah bagi provinsi ini.
Pewarta: sultan sabatani
Editor : redaksi