Lampung Selatan||wartapers.com - Sempat dibantah oleh ketua PPS desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram Soni Fauzi alias "Oji". Menurut keterangan Oji kepada awak media beberapa hari yang lalu, dirinya tidak memotong uang operasional KPPS.
Menurut Oji uang operasional KPPs senilai 4.364.000,- diserahkan semua melalui ketua KPPs masing-masing,tampa potongan.
Namun keterangan Soni Fauzi dibantah oleh beberapa Ketua KPPs, menurut mereka uang operasional yang diserahkan ke masing-masing ketua KPPs hanya 3.364.000,-. Itupun dilakukan pembulatan. Jadi hanya 3.300.000,- saja yang mereka terima.
Selebihnya sebesar 1.064.000,- dari setiap KPPs langsung dipotong oleh Oji.
"Kami semua tertipu oleh Oji, semula kami kira akan berjalan dengan mulus, ga tahu pas pelaksanaannya uang tersebut dipotong.," ungkapnya
Dijelaskan lagi oleh salah satu KPPs, kepada media ini Jum'at (23-02-2024), bahwa pemotongan tersebut dengan alasan untuk biaya printer 500, uang vitamin 90 ribu, uang kebijakan 300 ribu dan uang guna kebutuhan yang lain, sehingga dipotong mencapai 1.064.000,- per TPS.
Terkait Printer, menurut nara sumber, hanya empat TPS saja yang dipinjami printer. Sementara ada 18 TPS tidak dipinjami printer. vitamin pun paling harganya 500. Dan uang kebijakan 300 ribu tersebut juga terkesan dipaksakan Oji. Makanya ketika kami dikumpulkan kami protes, itu uang kebijakan apa, kami yang cape pontang-panting dia potong untuk uang kebijakan" jelas salah satu ketua KPPs dengan nada jengkel.
Terkait hal tersebut beberapa KPPs minta kepada PPK dan KPU Lampung Selatan untuk memanggil dan mengaudit Soni Fauzi alias Oji, karena dirasa sudah bertindak yang merugikan seluruh KPPs yang bertugas mensukseskan jalannya Pilpres dan Pileg 2024.
"Kami minta, PPK Merbau Mataram dan KPU Lampung Selatan melakukan audit dan memanggil Oji, karena sudah merugikan kami semua sebagai petugas KPPs" pinta salah satu ketua KPPs.
Pewarta : andi/tim
Editor : redaksi