Tragah-Bangkalan,|| wartapers.com - Persoalan kelangkaan pupuk subsidi menjadi keluhan petani di Tragah. Mereka kesulitan menggarap persawahannya, sehingga harus menggunakan pupuk non subsidi yang harganya relatif mahal dibandingkan dengan harga yang seharusnya dan kadang masih kosong.
Aktivis LSM Triga Nusantara M.Mukri Dan LSM GMas Muhaimin, serta nereka juga aktivis Tragah Kec.Bangkalan mengatakan, saat serap aspirasi, di Kecamatan Tragah Kab.Bangkalan, 25 April 2024, petani Tragah mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk subsidi untuk menggarap area pertaniannya. Aspirasi tersebut sering disampaikan oleh warga Kecamatan Tragah ketika saat menggelar serap aspirasi di dusun-dusun desa Se-Kecamatan Tragah.
Menurut M.Mukri, untuk mencegah kelangkaan pupuk subsidi, masyarakat harus bersama-sama mengawasi pendistribusinya dan juga kios terdekat yang menampung pupuk subsidi ini untuk disalurkan kepada masing-masing kelompok Poktan di berbagai dusun yanga da di kecamatan Tragah .
Akan tetapi ketika Dinas Pertanian terkait sudah kami konfirmasi, bahwasannya pengalokasian pupuk subsidi ini sangat real dan jelas, dari distributor ke pihak kios setempat sesuai dengan data yang sudah ada. Tetapi kenapa ketika dari pihak kios ke masyarakat itu tidak dibagikan sesuai dengan pembagiannya.
Warga juga mengeluhkan terkait harga yang melambung tinggi, tidak sesuai dengan harga asli yang sudah diterbitkan dari pemerintah. Harga asli pupuk urea ini adalah 2.250/kg dan 112.500/karung. Syarat pengambilan pupuk subsidi ini adalah setiap masing-masing warga yang termasuk kedalam Poktan, maka mereka harus menyetorkan bukti KTP untuk pengambilannya.
Disayangkan, ada salah satu warga yang ingin menebus pupuk tersebut di katakan tidak ada, jika warga dusun lain menebus maka bisa tanpa KTP dan ditarif harga 125.000/karung dengan diambil sendiri datang ke kios dan juga dibawa sendiri.
Kios Pupuk se Kecamatan Tragah ini yang bertempat di desa soket Laok yakni di toko Bapak Agus Muroso. "Memang benar harga pupuk 112.500/karung, akan tetapi belum termasuk bayar kuli dan pengirimannya." Ungkap pak Agus selaku pemilik kios tersebut.
Kami sudah mengkonfirmasi pihak pemerintah terkait. "Bahwasanya penyaluran pupuk subsidi untuk kecamatan Tragah ini sudah lengkap, bahkan desa terbanyak yakni Desa Soket Laok mendapatkan 100 Ton." Pungkas Pak CHK Kadis Pertanian Kab.Bangkalan.
"Hal ini untuk mencegah terjadinya permainan harga di pasaran sehingga merugikan petani," Ungkap Muhaimin, Jum'at, 26 April 2024.
Kedua aktivis asal tragah itu menjelaskan, jika stok pupuk ada yang perlu diingat bahwa penggunaan pupuk sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Dengan begitu, tidak terjadi kekurangan dalam pemakaian pupuk subsidi dan disalurkan sesuai dengan yang berhak bukan malah diperjual belikan dengan harga yang lebih tinggi.
"Karena kebutuhan pupuk sudah didata dalam RDKK, berdasarkan kebutuhan yang disampaikan oleh Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan)," papar kedua aktivis Tragah itu.
Penulis : HK
Editor: redaksi