Lewoleba, ||wartapers.com- Yayasan Suluh Insan Lestari menggelar lokakarya bahasa daerah yang bertujuan untuk mengangkat martabat bahasa lokal di Aula St. Donbosko, Lewoleba, selama Empat hari mulai hari ini Selasa, 11 sampai Jumad 14 Juni 2024. Acara ini dihadiri oleh peserta penutur, pemerhati dan penerjemah bahasa daerah dari Kedang, Ile Ape, Lewuka, Lewoeleng, dan Lamatuka.
Kegiatan ini menjadi momen penting dalam sejarah literasi lokal, karena bertujuan untuk mengubah bahasa lisan menjadi bahasa tertulis. Petrus Lambe dari Yayasan Suluh Insan Lestari menyatakan bahwa banyak bahasa local belakangan ini terancam punah bukan karena kurangnya penggunaan, tetapi karena kebijakan yang kerap kali tidak mendukung.
Sementara hasil survei yang sudah dilakukan pihak Yayasan Suluh Insan Lestari menunjukkan bahwa bahasa daerah di Lembata masih sangat kuat dan masih sangat dibutuhkan, namun diperlukan juga dukungan pemerintah dalam penggunaannya, terutama dalam komunikasi sehari-hari termasuk menggunakan bahasa local dalam komunikasi harian di keluarga.
"Bahasa lokal harus menjadi fondasi literasi sebelum bahasa lainnya," tegas Petrus Lambe. Karena itu, dia menyerukan agar waktu dan proses yang diberikan selama lokakarya ini digunakan untuk pengembangan bahasa lokal dan tulisan, karena bahasa adalah aset berharga dalam menyampaikan gagasan dan budaya.
Ignaitius Dewantoro Liarian, yang mewakili Kadis Pendidikan, menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah yang sinergis dengan visi Dinas Pendidikan, meskipun pengembangan bahasa lokal belum secara signifikan disentuh. Dia menegaskan pentingnya kegiatan ini dalam pewarisan dan pelestarian budaya lokal.
Meskipun Kepala Dinas Pendidikan tidak bisa hadir karena tugas di luar daerah, kehadiran semua peserta merupakan bukti syukur atas kesempatan untuk bertemu dan berkontribusi dalam kegiatan yang strategis ini. Kegiatan ini akan fokus pada pengembangan ortografi, yang merupakan bagian integral dari sistem bahasa dan ejaan, selama kurang lebih 3-4 hari ke depan.
Dengan semangat yang tinggi dan kesadaran akan pentingnya pelestarian bahasa lokal, lokakarya ini diharapkan akan menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat identitas budaya dan literasi lokal di Lembata.
Pewarta : sabatani
Editor: redaksi