Lembata,||wartapers.com - Hasil simulasi survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa pasangan calon bupati dan wakil bupati, Yeremias Ronaldy Sunur dan Lukas Lipataman Witak, semakin menguatkan posisi mereka menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Lembata, 27 November 2024 mendatang. Dalam beberapa simulasi, keduanya berhasil meraih persentase suara yang signifikan dibandingkan dengan pasangan calon lain.
Dalam simulasi awal. yang melibatkan dua pasangan, Sunur-Witak meraih suara sebesar 42,7%, mengungguli paket Thomas Ola Langoday. Ketika tiga pasangan diikutsertakan, angka dukungan untuk Sunur-Witak meningkat menjadi 51,2%. Bahkan dalam simulasi yang melibatkan empat pasangan, mereka masih menempatkan diri di posisi teratas dengan 38,0%.
Menariknya, dalam simulasi yang lebih kompleks dengan tujuh pasangan calon, Sunur tetap berada di posisi unggul dengan perolehan 35,4%. Angka ini jauh di atas pesaing terdekatnya, Thomas Ola Langoday, yang hanya memperoleh 22,9%. Hasil ini menunjukkan bahwa dukungan masyarakat terhadap Sunur terus meningkat seiring dengan bertambahnya kandidat.
Survei yang dilakukan oleh Charta Politika Indonesia juga mengungkapkan informasi menarik mengenai sentimen etnis dan agama pemilih. Hanya 19,8% responden yang memilih berdasarkan kesamaan suku, sementara 79,5% lainnya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Dalam konteks agama, 18,4% responden memilih calon yang seagama, sedangkan 81,1% tidak memandang hal itu sebagai faktor penentu.
Lebih menggembirakan bagi Sunur adalah dukungan signifikan terhadap calon putra daerah ataupun bukan putra daerah. Sekitar 61,9% responden menyatakan preferensi untuk memilih calon asli Lembata atau yang lahir dan menetap di Lembata, menunjukkan adanya potensi besar bagi pasangan ini.
Dalam hal strategi untuk meyakinkan pemilih, Sunur menempati reting tertinggi karena responden menunjukkan hasil survei bahwa 67,6% lebih menyukai interaksi langsung seperti dialog tatap muka yang dilakukan Sunur-Witak selama ini. Sementara itu, pemasangan spanduk dan baliho hanya mendapat perhatian 15,4%, menunjukkan bahwa pendekatan personal lebih efektif.
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap Pilkada Lembata sangat tinggi, mencapai 81,2%. Dalam simulasi top of mind, nama Yeremias Ronaldy Sunur menjadi yang paling banyak disebut, menunjukkan bahwa ia memiliki pengenalan yang kuat di kalangan pemilih.
Meski demikian, sekitar 48,7% responden masih belum menentukan pilihan mereka. Ini menjadi tantangan bagi semua kandidat, termasuk Sunur, untuk terus membangun dukungan hingga hari pemilihan yang dijadwalkan pada 27 November 2024.
Dengan posisinya yang menguntungkan dan dukungan yang kuat dari masyarakat, Yeremias Ronaldy Sunur kini menjadi kandidat yang layak diperhitungkan. Namun, apakah ia akan mampu mempertahankan posisinya hingga pemilihan? Waktu yang akan menjawab.
Seiring dengan semakin dekatnya waktu pemilihan, tantangan nyata akan muncul bagi pasangan Sunur-Witak. Mereka perlu memperkuat komunikasi dan strategi untuk menggaet suara dari pemilih yang belum menentukan pilihan. Ini adalah segmen yang berpotensi menjadi kunci dalam menentukan hasil akhir Pilkada.
Penggerakan relawan untuk melakukan kampanye dari pintu ke pintu bisa menjadi strategi efektif bagi Sunur dan Witak. Dengan meningkatkan interaksi langsung dengan masyarakat, mereka bisa lebih mendalami isu-isu yang dihadapi pemilih dan menawarkan solusi yang relevan agar hasil simulasi ini dapat bertahan sampai hari pencoblosan.
Pewarta: sabatani
Editor: redaksi