Lewoleba ,|| wartapers.com -Menjelang Pesta Perak Kabupaten Lembata pada 12 Oktober, Dinas Perpustakaan yang dipimpin Anselmus Ola Bahy melaksanakan Jambore Literasi 2024. Kegiatan ini mengikuti Festival Literasi yang telah digelar sejak 17 Mei lalu. Jambore ini diadakan dua hari sebelum Pesta Perak Otonomi Lembata, melibatkan sekitar 200 siswa dari berbagai sekolah di kabupaten, sebagai upaya untuk membangkitkan minat baca dan kesadaran budaya di kalangan generasi muda. Acara berlangsung di halaman depan Kantor DKP Kabupaten Lembata.
Ansel Bahy menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengembangan literasi. “Kami ingin menciptakan sesuatu yang berarti bagi masyarakat dan mendukung pembangunan daerah,” ujarnya. Jambore ini tidak hanya fokus pada literasi baca tulis, tetapi juga mencakup kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan dan kebencanaan, yang dipandu oleh BPBD Lembata.
Kegiatan penutupan pada 12 Oktober akan menampilkan berbagai sesi menarik, termasuk klinik literasi lingkungan dan sesi literasi budaya. SMP 1 Ile Ape akan berperan dalam pengajaran tenun ikat, menggali kekayaan budaya lokal Lembata.
Selain itu, Dinas Perpustakaan juga menyelenggarakan program membaca, menulis cerpen, dan pendampingan psikologi. Ansel berharap kegiatan ini dapat menghidupkan kembali minat baca di kalangan anak muda, yang belakangan ini mulai menurun.
“Untuk membangun literasi, kita harus berani dan ‘nakal’,” tegas Ansel. Ia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menciptakan budaya literasi yang kuat di Lembata, sehingga daerah ini tetap berdaya saing dan memiliki karakter yang unik
Menurut Anselmus Ola Bahy , jambore literasi 2024 diharapkan menjadi titik awal untuk memperkuat budaya literasi di Lembata. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pengembangan keterampilan membaca dan menulis, tetapi juga mendorong siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan budaya lokal. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, dari siswa hingga guru dan orang tua, diharapkan semua pihak dapat berkontribusi dalam membangun lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran.
Selama Jambore, para peserta akan mendapatkan akses ke berbagai kegiatan interaktif, seperti diskusi panel, workshop, dan praktik langsung. Ini termasuk sesi tentang mitigasi bencana dan pelatihan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan lokal. Dengan menghadirkan pembicara ahli dan praktisi di bidangnya, Dinas Perpustakaan ingin memastikan bahwa para peserta mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat dan aplikatif.
Pentingnya kolaborasi antara berbagai instansi juga ditekankan, termasuk kerjasama dengan Dinas Koperindag dalam sesi tentang kerajinan tangan dan produk lokal. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar teori tetapi juga mendapatkan wawasan praktis tentang bagaimana memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan perekonomian.
Selain itu, Jambore ini berfungsi sebagai platform untuk memperkenalkan berbagai inisiatif literasi yang telah berhasil di daerah lain. Melalui pertukaran ide dan pengalaman, Dinas Perpustakaan berharap dapat mengadopsi metode yang berhasil dan mengadaptasinya untuk konteks lokal.
Ansel Bahy mengingatkan bahwa literasi adalah fondasi penting untuk masa depan. “Kami percaya bahwa dengan membangun minat baca yang kuat, kita tidak hanya mengembangkan individu yang cerdas, tetapi juga masyarakat yang kritis dan inovatif,” ungkapnya.
Menjelang penutupan, diharapkan semua peserta akan membawa pulang lebih dari sekadar pengetahuan. Mereka diharapkan dapat membagikan pengalaman dan keterampilan yang didapat kepada teman-teman dan keluarga mereka, sehingga dampak positif dari Jambore ini dapat meluas.
Jambore Literasi 2024 dihadiri oleh sekitar 200 siswa dari berbagai sekolah di Kabupaten Lembata, termasuk SD Inpres 2 Lewoleba, SDK St. Don Bosco Lewoleba, SDK 1 St. Tarsisius Lewoleba, SDN Namaweka, SD Inpres Merdeka, SDN Kota Baru, SDI 1 Waikomo, SDK Sta. Theresia, TBM Moting Maung, SMPN 1 Ile Ape, SMPN 1 Nagawutung, SMPN 2 Nubatukan, SMPN 4 Nubatukan, SMAN 1 Nubatukan, SMKN 1 Lewoleba, MTs Negeri 2 Lembata, SMP Negeri 1 Nubatukan, dan SMP Negeri 3 Ile Ape Timur.
Keikutsertaan sekolah-sekolah ini menunjukkan komitmen komunitas pendidikan di Lembata untuk mendukung pengembangan literasi dan kesadaran budaya di kalangan generasi muda. Melalui partisipasi aktif dalam Jambore ini, diharapkan siswa dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan satu sama lain, serta terinspirasi untuk terus meningkatkan minat baca dan keterlibatan mereka dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Ansel Bahy menekankan, “Keterlibatan berbagai sekolah adalah tanda positif bahwa kita bergerak ke arah yang tepat. Kami ingin mendorong setiap siswa untuk tidak hanya menjadi pembaca yang baik, tetapi juga menjadi agen perubahan di komunitas mereka.”
Dengan adanya Jambore ini, diharapkan para siswa dari sekolah-sekolah tersebut dapat menerapkan ilmu yang didapat, memperkuat identitas budaya mereka, serta meningkatkan kesadaran akan isu-isu lingkungan yang ada di sekitar mereka.
Pewarta : sabatani
Editor: redaksi