Lembata,||wartapers.com - Sebuah nasar terungkap di Desa Nilanapo, Kecamatan Omesuri, Jumat 11 Oktober 2024. Adalah dr. Jimmy Sunur. Calon Bupati Lembata bersama calon wakilnya, Ir Lukas Lipataman Witak, ketika melakukan safari politik dan berkampanye di desa Nilanapo, Kecamatan Omesuri., tidak saja memperkenalkan visi dan misinya, tetapi juga menekankan pentingnya melestarikan tenun ikat asli Lembata. Kampanye dialogis ini dihadiri ratusan warga yang antusias mendengarkan program yang akan dijalankan jika paket Lembata Jaya nomor urut I terpilih.
Di hadapan warga, Jimmy menguraikan berbagai strategi untuk menjaga stabilitas harga komoditas rakyat dan meningkatkan infrastruktur. Namun, perhatian khusus diberikan pada rencana melestarikan tenun ikat, sebuah warisan budaya yang memiliki nilai ekonomi dan sosial yang tinggi.
"Kami ingin Lembata memiliki rumah tenun, yang akan menjadi pusat pembuatan dan pemasaran hasil tenunan kita," ungkapnya.
Ide rumah tenun ini bukan sekadar tempat produksi, tetapi juga sebagai pusat pemasaran. Dengan menempatkan ruang depan sebagai tempat penjualan, diharapkan akan menarik minat wisatawan dan pembeli dari luar daerah. Jimmy juga menyebutkan rencana untuk menjalin kerjasama dengan pasar di Bali dan daerah lain yang memiliki potensi besar untuk produk tenun ikat.
Untuk memastikan keberlanjutan usaha tenun ikat, Jimmy menekankan perlunya regulasi daerah. Dengan adanya peraturan yang mendukung, diharapkan kantor-kantor pemerintahan dan sekolah-sekolah di Lembata dapat menggunakan hasil tenun ikat dalam aktivitas sehari-hari.
"Dengan cara ini, kita bisa menanamkan rasa memiliki terhadap produk lokal," tambahnya.
Sebagai seorang dokter muda yang peduli akan pendidikan, Jimmy juga memiliki rencana inovatif. Ia ingin menjadikan menenun sebagai mata pelajaran ekstrakurikuler di sekolah-sekolah di wilayah binaan pemerintah. Melalui pendekatan ini, anak-anak di Lembata tidak hanya diajarkan keterampilan praktis, tetapi juga diajak untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal.
Dalam pandangannya, melestarikan tenun ikat bukan hanya tentang produksi, tetapi juga tentang mengedukasi generasi mendatang.
"Dengan mengajarkan menenun sejak dini, kita membantu anak-anak memahami nilai budaya dan ekonomi dari tenun ikat," jelas Jimmy.
Dengan semangat dan komitmen yang kuat, paket Lembata Jaya berusaha menjadikan tenun ikat sebagai salah satu pilar dalam pembangunan ekonomi dan budaya Lembata. Keberhasilan inisiatif ini diharapkan tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat identitas dan kebanggaan lokal.
Dengan demikian, visi Jimmy Sunur dan Lukas Lipataman untuk melestarikan dan memasarkan tenun ikat asli Lembata dapat menjadi langkah konkret dalam menjaga warisan budaya sambil mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Jika terpilih, mereka berharap dapat mewujudkan Lembata sebagai daerah yang bukan hanya kaya akan budaya, tetapi juga sejahtera secara ekonomi.
Pewarta: sabatani
Editor: redaksi