Duawutun NTT, || – wartapers.com - Pemerintah Desa Duawutun, Kecamatan Waidaten, terus mengupayakan penyediaan jaringan air bersih bagi masyarakat. Kepala Desa Duawutun, Petrus Agustinus Bala Keraf, mengungkapkan bahwa di tahun 2024, desa telah menganggarkan dana sebesar Rp 117 juta dari Dana Desa untuk pengadaan pipa HDPE, sambungan rumah, serta meteran air bagi 93 nasabah.
“Kegiatan ini sudah kami mulai sejak tahun 2023. Tahun lalu, kami mendapatkan 75 sambungan rumah dari bantuan Dinas PUPR. Namun, distribusinya belum merata. Tahun ini, kami fokus menyelesaikan jaringan distribusi yang tersisa dan menambah sambungan rumah hingga dilengkapi meteran,” jelas Petrus.
Menurutnya, belanja material seperti pipa dilakukan melalui mekanisme penawaran, di mana pengadaan diserahkan kepada penyedia dengan penawaran terendah. Sedangkan pekerjaan fisik dilakukan secara gotong royong dengan memberdayakan masyarakat setempat. “Untuk pekerjaan teknis seperti pemasangan meteran, ditangani oleh tenaga teknis desa. Sementara pembenaman dan penarikan pipa dikerjakan oleh warga. Ini untuk meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.
Meski jaringan distribusi dan sambungan rumah terus dibenahi, Desa Duawutun masih menghadapi kendala besar pada jaringan induk air bersih dari mata air hingga ke bak penampungan desa. Petrus menuturkan bahwa kondisi pipa induk sudah sangat rusak.
“Pipa induk yang mengalirkan air dari mata air ke bak desa dalam kondisi rusak parah. Selama ini, kami hanya bisa melakukan perbaikan sementara dengan melilit pipa yang bocor. Sampai hari ini, belum ada bantuan dari pemerintah kabupaten maupun provinsi,” ungkapnya.
Mata air yang menjadi sumber utama air bersih Desa Duawutun juga melayani dua desa lainnya. Meskipun debit airnya melimpah, kerusakan jaringan induk menjadi hambatan besar dalam distribusi. Kondisi ini semakin mendesak karena Desa Duawutun merupakan pusat ibu kota kecamatan yang memiliki fasilitas penting, seperti sekolah, puskesmas, kantor camat, dan lembaga koperasi yang semuanya membutuhkan pasokan air bersih dalam jumlah besar.
“Kami sangat berharap bantuan dari pihak manapun untuk memperbaiki jaringan induk. Kebutuhan air di desa ini sangat tinggi, terutama karena kami melayani banyak fasilitas umum,” tutup Petrus.
Program perbaikan jaringan air bersih di Desa Duawutun direncanakan akan berlanjut hingga tahun 2025, dengan harapan seluruh sambungan rumah dapat terselesaikan, dan jaringan induk yang rusak bisa diperbaiki secara menyeluruh.
Pewarta ; sabatani
Editor: redaksi