LEMBATA, || wartapers.com - Warga masyarakat adat Desa Tubuk Rajan, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata, bahu-membahu menghijaukan kawasan mata air Koker, Sabtu (7/12), dalam program bertajuk “Teman Bumi Menanam untuk Bumi”. Kegiatan ini digagas LSM Pelita Harapan Lembata bersama Program Pundi Hijau Yayasan Sosial Indonesia untuk Kemanusiaan (YSIKA). Setidaknya, lebih dari 645 bibit pohon ditanam untuk menjaga keberlanjutan salah satu sumber kehidupan utama desa itu.
“Mata air Koker adalah sumber kehidupan kami. Dengan menanam pohon pelindung, kami berharap mata air ini tetap terjaga untuk generasi mendatang,” ujar Kepala Desa Tubuk Rajan, Gabriel Weka Ujan, di sela-sela kegiatan.
Bibit pohon yang ditanam, seperti beringin,rita Mangga hutan,pakis,tranbesi, pinang lokal,palem, pandan gunung(newong) dipilih secara khusus karena perannya dalam melindungi ekosistem serta memperkuat resapan air. Langkah ini diharapkan mampu menjaga debit air mata air Koker tetap stabil sepanjang tahun, terutama di tengah ancaman perubahan iklim.
Project Manager LSM Pelita Harapan, MAGDALENA PENI LAJAR, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas penghijauan, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. “Kami ingin masyarakat memahami bahwa menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama. Dengan melibatkan semua pihak, kami yakin kelestarian ini dapat diwariskan ke generasi mendatang,” tutur MAGDALENA PENI LAJAR
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari YSIKA melalui Program Pundi Hijau, yang akan terus mendampingi masyarakat dalam merawat bibit-bibit pohon tersebut. Kegiatan ini di buka oleh Kepala Desa Tubuh Rajan "GABRIEL WEKA UJAN, beliau menyebut bahwa keberlanjutan program ini menjadi prioritas utama untuk memastikan pohon-pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi ekosistem.
Selain penanaman pohon, masyarakat juga mengikuti diskusi singkat tentang dampak perubahan iklim dan pentingnya adaptasi lokal. Hadir dalam kegiatan ini juga beberapa mahasiswa dari perguruan Tinggi di Indonesia yang melakukan penelitian di desa Tubuk Rajan
Antusiasme warga terlihat dari keikutsertaan berbagai kelompok usia, mulai dari Orang Muda Katolik masyarakat desa ,hingga lansia. “Kami bangga bisa ikut berkontribusi untuk bumi. Menanam pohon hari ini adalah bentuk cinta kami kepada lingkungan, sekaligus warisan yang akan kami tinggalkan untuk anak cucu kami,” ujar OM MUNDUS KARES, salah satu warga yang terlibat.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi yang tinggi, program ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Desa Tubuk Rajan untuk menjadi desa ramah lingkungan yang berkelanjutan. "Menanam pohon adalah investasi jangka panjang untuk masa depan yang lebih baik," lanjut Magdalena .
Pewarta: sabatani
Editor: redaksi