Kupang, || wartapers.com - Nusa Tenggara Timur (NTT) siap menyelenggarakan acara besar yang tidak hanya merayakan keindahan kain tenun khas daerah, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antar masyarakatnya. Parade Tenun NTT, yang akan digelar pada Jumat, 20 Desember 2024, mulai pukul 07.00 pagi, diharapkan akan menjadi puncak dari perayaan HUT NTT ke-66. Dalam acara ini, hampir 7.000 peserta dari berbagai lapisan masyarakat akan turut ambil bagian, menyambut perayaan dengan semangat dan kebanggaan terhadap kekayaan budaya lokal.
Peserta parade akan terdiri dari berbagai elemen, termasuk perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perguruan tinggi, komunitas adat, sekolah-sekolah, penyandang disabilitas, serta perwakilan dari BUMN dan BUMD yang ada di NTT. Bahkan, tidak ketinggalan, institusi vertikal dan beberapa elemen masyarakat lainnya yang berkontribusi dalam memperkenalkan dan mempromosikan budaya NTT. "Ada sekitar 7.000 peserta yang terlibat dalam parade ini, dan mereka akan mengenakan tenun khas dari kabupaten masing-masing. Setiap kabupaten memiliki motif tenun yang unik, dan kita akan melihat keanekaragamannya secara langsung di parade ini," kata panitia acara, menambahkan bahwa parade ini akan diadakan secara live dan bisa diakses oleh seluruh masyarakat NTT melalui streaming yang disiarkan langsung dari Kota Kupang ke 21 kabupaten/kota yang ada di provinsi ini.
Parade ini bukan hanya sekedar pawai budaya, tetapi juga sebuah upaya besar untuk melestarikan dan memperkenalkan tenun NTT ke seluruh Indonesia, bahkan dunia. Setiap peserta diharapkan akan menampilkan motif tenun khas daerahnya, yang menggambarkan kekayaan budaya dari 21 kabupaten/kota di NTT. Misalnya, peserta dari Timor Tengah Selatan (TTS) akan mengenakan tenun yang hanya dapat ditemukan di daerah tersebut, sementara di tingkat provinsi, berbagai jenis tenun dari seluruh NTT akan dipamerkan. "Setiap kabupaten di NTT memiliki ciri khas dalam tenun mereka, dan ini menjadi salah satu tujuan kami untuk memperkenalkan ragam motif yang ada. Bahkan motif tenun khas Kota Kupang sedang dalam proses pengakuan resmi," ujar panitia.
Selain itu, para peserta dari Kota Kupang akan mengenakan tenun yang menggabungkan berbagai motif khas dari seluruh NTT, memberikan gambaran umum tentang kekayaan budaya dan kearifan lokal yang ada di provinsi ini. Acara ini juga akan diwarnai dengan pernyataan penting yang menyatakan bahwa setiap tanggal 20 Desember akan diperingati sebagai Hari Tenun NTT. Mulai tahun ini, seluruh masyarakat NTT, baik itu pegawai pemerintah, swasta, maupun siswa sekolah, diwajibkan untuk mengenakan tenun setiap tanggal 20 Desember. "Ini adalah bentuk pengakuan kita terhadap tenun sebagai warisan budaya yang sangat berharga. Setiap tanggal 20 Desember, kita akan mengenakan tenun sebagai simbol kebanggaan kita terhadap budaya lokal," tegas panitia.
Selain parade dan peringatan Hari Tenun NTT, acara tersebut juga akan diwarnai dengan pemberian bantuan pangan untuk 1.700 anak stunting kurang mampu yang berada di Kota Kupang. Inisiatif ini menjadi bagian dari program perhatian terhadap masalah stunting yang masih menjadi tantangan besar bagi NTT. Bantuan pangan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya mengurangi angka stunting dan mendukung peningkatan gizi anak-anak di daerah yang membutuhkan.
Acara ini juga memberikan ruang bagi 51 UMKM untuk memamerkan hasil olahan kerajinan tangan dan pangan mereka. UMKM lokal yang terlibat dalam acara ini akan menampilkan berbagai produk unggulan yang memanfaatkan bahan-bahan lokal NTT. Mulai dari kain tenun, aksesoris, hingga produk makanan khas daerah akan dipamerkan, memberikan kesempatan bagi pengusaha lokal untuk memperkenalkan produk mereka ke masyarakat luas. “Harapan kami adalah bahwa kegiatan ini dapat mendorong pertumbuhan UMKM di NTT, yang berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian daerah. Ini adalah kesempatan besar untuk memperkenalkan karya-karya kreatif dari masyarakat lokal kepada pasar yang lebih luas,” ujar salah satu pengelola UMKM yang akan berpartisipasi.
Sebagai bagian dari acara peringatan HUT NTT ke-66, acara ini juga akan menampilkan aksi peduli untuk korban erupsi Gunung Lewotobi. Donasi akan dikumpulkan melalui berbagai saluran, baik online maupun melalui pemasangan stiker-stiker di tempat umum. Setiap orang yang ingin berdonasi dapat memberikan sumbangan mulai dari Rp66, sebagai simbol ulang tahun NTT yang ke-66. "Kami berharap solidaritas ini dapat membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Lewat donasi ini, kami ingin menunjukkan bahwa NTT adalah provinsi yang peduli dan saling membantu," kata panitia aksi peduli.
Acara Parade Tenun ini akan menjadi puncak dari serangkaian perayaan HUT NTT yang ke-66. Setelah parade selesai, acara akan dilanjutkan dengan syukuran dan refleksi atas perjalanan panjang NTT, dengan penekanan pada keberagaman budaya, kekuatan UMKM, dan perhatian terhadap isu-isu sosial yang ada di provinsi ini. Puncak perayaan ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk mempererat rasa kebersamaan antar masyarakat NTT, serta menjadi momentum penting untuk terus memajukan daerah ini dalam segala aspek.
Dengan dilaksanakannya parade tenun ini, Pemerintah Provinsi NTT berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya lokal sekaligus memajukan perekonomian daerah. Parade ini bukan hanya tentang mengenakan kain tenun, tetapi juga tentang mengangkat martabat budaya NTT, serta mempromosikan produk-produk lokal yang dapat bersaing di pasar global. "Dengan kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa NTT bukan hanya kaya akan keindahan alam, tetapi juga kaya akan kearifan budaya yang dapat menggerakkan perekonomian dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat," tutup panitia.
Parade Tenun NTT yang digelar besok akan menjadi momen bersejarah bagi provinsi ini, memperlihatkan betapa pentingnya budaya, kebersamaan, dan ekonomi kreatif sebagai pilar utama dalam pembangunan daerah.
Pewarta: sabatani
Editor: redaksi