MOJOKERTO ,|| wartapers.com - Tokoh senior budayawan diwilayah Mojokerto raya, diwaktu malam 9 Januari 2025 tepatnya 19.00 Wib, bertempat didesa Sumber duwur, desa Wonosari kecamatan Ngoro, Mojokerto kabupaten, Jawa Timur, Indonesia. Gelar acara silahturohmi juga diskusi bersama yang dikoordinir oleh salah satu paguyuban budaya kondang yaitu Suluk Aji Nusantara.
Sebagai salah satu wadah untuk tokoh tokoh pegiat budaya diwilayah Mojokerto raya Suluk Aji Nusantara menegaskan bahwa acara kemarin malam merupakan agenda yang ke 8, didalam rutinitas kegiatan nya. Tema yang diangkat diacara diskusi bersama ialah aspek dan prospek LSM ( Lembaga Swadaya Masyarakat) dalam prespektif budaya.
Diwaktu akhir belakangan ini citra dari LSM dari hari ke hari semakin terpuruk di tengah sudut pandang masyarakat. Hal ini marak sekali diduga penyebab utamanya adalah dari seorang oknum bermodal id card atau KTA ( kartu tanda anggota) menyalahgunakan kinerja daripada lembaganya itu sendiri. Mereka leluasa serta nampak percaya diri melakukan monitoring proyek. Tak jarang pemandangan seperti hal ini, menjadi sasaran empuk dalam obyek pemberitaan dimedia, betapa tidak lebih mengejutkan lagi sebagai individu anggota LSM juga sekaligus merangkap juga mengantongi kartu identitas media tertentu.
Dengan kata lain, mereka para petugas yang menamakan diri sebagai lembaga kontrol publik menjadi bahan perbincangan serta gunjingan dari kalangan pejabat pemerintahan dan masyarakat, citra diri menjadi hancur berkeping keping, bahkan sangat miris lagi ada sebagian diduga dari kalangan pejabat tertentu menyebut dengan Pengamen birokrasi.
Lain oknum lain juga kepribadiannya, lain pula sisi baiknya yang dimaksud dari kalimat ini ialah LSM dianggap membantu daya kritis masyarakat untuk memantau, mengawasi, serta mengevaluasi penggunaan anggaran proyek yang semestinya sesuai bestek (besaran teknis) , setidaknya ada daya cegah bagi masyarakat yang hendak main curang sebab merasa dirinya dibayangi oleh kinerja cerdas anggota LSM, tak jarang tipe seorang anggota LSM yang cerdas berakhir jadi mitra atau saudara.
Diangkatnya tema ini dalam sisi budaya oleh Suluk Aji Nusantara, agar kita para aktivis LSM yang menjadi bagian dari masyarakat senantiasa hidup guyup rukun, bersatu berdampingan damai, aman dan sejahtera.
" Trend peradaban adiluhung Nusantara yang telah diukir oleh leluhur kita sepanjang sejarah perjalanan bangsa Nusantara sudah saatnya kita gali ,kita kaji, dan kita optimalkan agar nasib bangsa kita, terlebih khususnya masyarakat Mojokerto raya ini, bisa segera keluar dari kemelud yang bisa menghambat jalannya laju pembangunan. Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau tidak sekarang, kapan lagi", ungkap Pratiwi biasa disapa kang Tiwi pemangku sekaligus ketua dari paguyuban budaya Suluk Aji Nusantara.
Terlihat diantara tamu undangan yang hadir adalah , rekan media, rekan LSM, tokoh budayawan Mojokerto raya serta dari kota lain di provinsi Jawa Timur, wakil dari Kesbangpol, wakil dari disbudparpora, kades desa Wonosari, staf pemdes.
Harapan dengan diangkatnya tema tersebut oleh paguyuban budaya Suluk Aji Nusantara ialah biar tercipta spirit yang memacu adrenali generasi kita dalam merancang serta medesain konsep handal guna tercipta estafet kemajuan generasi penerus bangsa untuk menangkan perjuangan kemajuan.
" Dengan diangkatnya tema ini, kami berharap tercipta kekuatan juga semangat positif membangun bagi generasi penerus untuk mempunyai konsep handal dalam perjuangan kemajuan serta bersama sama dalam memerangi hambatan, ancaman, yang bisa menggagalkan kemajuan, dalam bentuk virus psikologis berupa kemalasan, kemiskinan kebodohan juga keterbelakangan akibat dari sistem salah pembinaan", sambung kang Tiwi
Pewarta : Yani. S
Editor: redaksi