Bangkalan, || wartapers.com - Tuberkulosis atau sering disebut TB, merupakan penyakit menular yang sudah lama ada di Indonesia. Sejarah mencatat, penyakit ini sudah ada di Indonesia sejak abad ke 8. Bahkan pahlawan nasional kita, Pangeran Diponegoro, meninggal disebabkan oleh penyakit tuberkulosis, Rabu, (22/01/2025).
Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah global hingga sekarang. Sebagai penyakit menular, TB merupakan pembunuh yang paling mematikan di dunia. Setiap hari, lebih dari 4.000 orang kehilangan nyawa karena TB dan hampir 30.000 orang jatuh sakit disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan ini. Pada tahun 2019, WHO menyatakan masih 10 juta orang sakit TB, dan 1,2 juta meninggal karena TB dan ditambah 251 ribu meninggal dengan HIV positif.
Indonesia termasuk delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TB di seluruh dunia, Indonesia menempati posisi kedua setelah India dengan kasus sebanyak 845.000 dengan kematian sebanyak 98.000 atau setara dengan 11 kematian/jam.
Pada tanggal 22 Januari 2025, Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan mengadakan pemeriksaan kesehatan dan thorax dengan tema "Kenali, Cegah, dan Obati TBC Sampai Tuntas." Kegiatan ini berlangsung di Puskesmas Tragah Kabupaten Bangkalan mulai pukul 08.00 hingga selesai dan dihadiri oleh sekitar (162) orang masyarakat setempat.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini Tuberkulosis (TBC) sekaligus memberikan layanan kesehatan yang mudah diakses. Dalam kegiatan tersebut, masyarakat mendapatkan pemeriksaan kesehatan umum, wawancara riwayat kesehatan, pemeriksaan thorax menggunakan sinar X, serta konsultasi medis.
Lama pengobatan TB Minimal 6 bulan untuk TB paru tanpa komplikasi atau penyakit penyerta dan >6 bulan untuk TB ekstra paru dan TB dengan penyakit penyerta. Pengobatan terdiri dari tahap awal (fase intensif) dan tahap lanjutan. Meskipun gejala TB sudah hilang, pengobatan harus tetap dilanjutkan hingga tuntas sesuai anjuran Dokter, Ungkap Kapus VIVIN Kecamatan Tragah Bangkalan.
Pewarta :M.Mukri
Editor: redaksi