Wulanggitang, || wartapers.com - Pemerintah Kecamatan Wulanggitang melaksanakan kegiatan penanaman jagung serentak sejuta hektar di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Selasa, 21 Januari 2025 dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional 2025.
Kegiatan ini dihadiri berbagai pihak, termasuk Plt. Camat Wulanggitang, Karolus Kelemur, S.Pt., beserta jajaran perangkat kecamata, Kapolsek Wulanggitang, Iptu. I Nyoman Karwadi, S.H., bersama jajarannya, serta Danramil 1624.06 Boru, Kapten Paulus Kedang, yang hadir bersama para anggota Koramil. Selain itu, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ilebura bersama penyuluh pertanian, Kepala Desa Pululera, serta Kelompok Tani Gelekat Ola Desa Pululera.
Plt. Camat Wulanggitang, Karolus Kelemur, S.Pt., dalam sambutannya, menegaskan pentingnya peran petani dalam mendukung swasembada pangan. “Jagung adalah salah satu komoditas strategis yang menjadi tumpuan perekonomian lokal sekaligus pilar ketahanan pangan nasional. Penanaman serentak ini adalah langkah awal mewujudkan swasembada pangan, selaras dengan Asta Cita Presiden RI poin keenam, yaitu membangun Indonesia dari desa,” ungkapnya.
Jagung (Zea mays L.) memiliki posisi strategis sebagai sumber pangan utama selain padi, bahan baku industri, dan pakan ternak. Dengan potensi lahan yang luas dan dukungan masyarakat, Kecamatan Wulanggitang diharapkan mampu menjadi sentra produksi jagung yang berkontribusi signifikan terhadap kebutuhan nasional.
Kapolsek Wulanggitang, Iptu I Nyoman Karwadi, menyampaikan apresiasi atas kekompakan masyarakat Desa Pululera. “Semangat gotong royong seperti ini adalah contoh baik yang perlu terus dijaga. Selain mendukung program pangan nasional, kegiatan ini juga mempererat kebersamaan masyarakat,” ujarnya.
Senada dengan itu, Danramil 1624.06 Boru, Kapten Paulus Kedang, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung program strategis nasional. “TNI siap mendukung penuh kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk melalui pendampingan petani,” katanya.
Kegiatan penanaman jagung ini juga menjadi momen edukasi bagi para petani. Kepala BPP Wulanggitang menjelaskan bahwa penyuluhan teknis dilakukan untuk memastikan hasil panen yang maksimal. “Kami mengajarkan metode tanam yang efektif, pemupukan yang tepat, serta pengelolaan lahan yang berkelanjutan,” terangnya.
Kelompok Tani Gelekat Ola, yang menjadi pelaksana utama, menyambut baik inisiatif ini. Ketua kelompok, Martinus Lera, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan dari pemerintah dan instansi terkait. “Kami optimis hasil panen tahun ini akan meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun nasional,” katanya.
Kegiatan ini juga diwarnai dengan simbolis penanaman jagung oleh Plt. Camat, Kapolsek, Danramil, dan Kepala Desa Pululera. Penanaman ini diharapkan menjadi pemicu semangat petani untuk terus mengembangkan pertanian di wilayah mereka.
Dengan melibatkan berbagai pihak, penanaman jagung serentak ini menjadi wujud nyata kolaborasi lintas sektor dalam mencapai tujuan nasional. Desa Pululera kini memikul harapan besar sebagai bagian dari gerakan swasembada pangan Indonesia.
“Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya menghasilkan panen yang melimpah, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kemandirian pangan,” tutup Kelemur.
Pewarta: sabatani
Editor: redaksi