Notification

×

Iklan

Iklan

25 Tahun Otonomi Lembata: Refleksi Jurnalis di Hari Pers Nasional

Kamis, 13 Februari 2025 | Februari 13, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-14T04:34:38Z


Foto: Forum Jurnalis Lembata (FJL) memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025.

Lembata , wartapers.com -  Forum Jurnalis Lembata (FJL) memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025 dengan menggelar tiga kegiatan sederhana, namun sarat makna. Mulai dari aksi sosial berupa pemungutan sampah, berbagi kasih dengan anak panti asuhan, hingga talk show bertajuk “25 Tahun Otonomi, Lembata Baik-Baik Saja?”.


Ketua FJL, Alexander Taum, menjelaskan bahwa meskipun tema nasional HPN 2025 adalah “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”, pihaknya memilih untuk mengangkat isu lokal yang lebih relevan dengan perkembangan daerah. “Kami ingin menyoroti bagaimana perjalanan Lembata selama dua setengah dekade otonomi daerah. Apakah benar-benar membawa kemajuan atau justru stagnan?” ujar Taum, Rabu (12/2/25).


Tema ini bukan tanpa alasan. Dalam dua dekade terakhir, Lembata menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kebijakan pembangunan yang tak selalu berpihak kepada rakyat, hingga berbagai fenomena sosial yang semakin mengkhawatirkan. FJL ingin menghadirkan diskusi kritis mengenai sejauh mana kebijakan daerah telah memberikan dampak positif bagi masyarakat.


Menurut Taum, ketiga kegiatan ini bukan hanya seremonial, tetapi juga bentuk kepedulian jurnalis terhadap dinamika sosial, ekonomi, dan politik di Kabupaten Lembata. “Kami ingin menampilkan potret daerah ini dari berbagai perspektif, termasuk pemerintah daerah, DPRD, kepolisian, kejaksaan, serta kondisi pers yang kerap menghadapi tantangan dalam menjalankan tugasnya,” tambahnya.


Talk show yang menjadi puncak peringatan HPN ini juga diharapkan mampu membuka ruang diskusi yang lebih luas, sehingga isu-isu yang selama ini terabaikan dapat kembali diperbincangkan. Beberapa isu yang disoroti, antara lain maraknya kasus pencurian yang melibatkan anak-anak, kekerasan seksual terhadap anak, hingga dugaan praktik korupsi yang masih menghambat pembangunan.


"Kami berharap acara ini bisa membuka belenggu yang selama ini menghambat Lembata, serta memberikan harapan baru bagi masyarakat yang merindukan perubahan nyata," kata Taum. Ia juga menekankan bahwa peran pers sangat penting dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah.


Selain talk show, aksi sosial juga menjadi bentuk nyata kepedulian jurnalis terhadap lingkungan dan masyarakat. Pemungutan sampah di sejumlah titik strategis kota menjadi simbol pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sementara itu, kunjungan ke panti asuhan mencerminkan semangat berbagi dan kepedulian sosial di tengah kehidupan yang semakin kompetitif.


Di penghujung acara, Taum menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya peringatan HPN di Lembata. "Atas nama 25 jurnalis Lembata, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lembata, DPRD, kepolisian, kejaksaan, PLN, Pelni, LBH Sikap, serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini. Semoga kerja sama ini terus terjalin demi Lembata yang lebih baik,” ujarnya.


Kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum refleksi bagi semua pihak untuk mengevaluasi perjalanan otonomi daerah di Lembata. Pers sebagai pilar keempat demokrasi tetap berkomitmen untuk mengawal kebijakan dan menyuarakan aspirasi masyarakat. FJL berharap bahwa melalui peringatan HPN 2025 ini, ruang diskusi yang terbuka dapat menjadi langkah awal bagi perbaikan dan kemajuan Lembata ke depan.



Pewarta: sabatani

Editor: redaksi 

×
Berita Terbaru Update