Notification

×

Iklan

Iklan

"Gugus Kasih untuk Guru Benya dan Ibu Elis: Pengabdian Berlabuh di Waowala"

Jumat, 14 Februari 2025 | Februari 14, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-15T03:37:59Z


Lembata – wartapers.com - Ratusan warga Desa Jontona mengiringi perjalanan Benyamin Belake, atau akrab disapa Guru Benya, mantan Kepala SDK Baopukang, dan istrinya, Elisabeth Ohe, kembali ke kampung halaman mereka di Desa Waowala, Kecamatan Ile Ape. Momen haru ini berlangsung pada Jumat (14/2), bertepatan dengan Hari Valentine, sebagai ungkapan cinta dan penghormatan atas dedikasi mereka selama hampir 15 tahun.


Prosesi pelepasan ini diinisiasi oleh Kepala SDK Baopukang, Yohanes Keluli, bersama komite sekolah dan pemerintah desa Jontona yang dikomandani Nikolaus Ake. Dalam suasana penuh kekeluargaan, warga Jontona mengantarkan keduanya dengan penuh rasa syukur dan haru, sebuah penghormatan bagi pasangan yang telah menjadi lebih dari sekadar guru—mereka adalah teladan hidup bagi masyarakat.


Selama bertahun-tahun, Guru Benya dan Ibu Elis tak hanya mendidik anak-anak di SDK Baopukang, tetapi juga membimbing mereka dengan sikap yang persuasi, religius, dan rendah hati. Seperti lilin yang membakar dirinya demi menerangi sekitar, keduanya telah mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan anak-anak di Jontona. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga membentuk karakter siswa dan mempererat ikatan sosial di antara warga.


"Kami kehilangan dua sosok yang telah menjadi bagian dari kehidupan kami, tetapi juga bersyukur atas semua yang telah mereka tinggalkan sebagai warisan nilai dan keteladanan," kata Yohanes Keluli kepada media ini. Ia berharap semangat pengabdian mereka terus menginspirasi para guru yang masih bertugas.


Perjalanan pulang ke Waowala bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi juga sebuah simbol bahwa setiap pengabdian memiliki tempat untuk kembali. "Bagai pelantun akhirnya ia merapat ke tepian," ujar Dominikus Api Labamaking, mewakili orang tua murid dalam kata pelepasan di Waowala. Ia menyampaikan terima kasih atas bimbingan dan jasa yang telah diberikan oleh pasangan tersebut.


Tak hanya orang tua murid, keluarga besar di Waowala juga menyambut kepulangan mereka dengan penuh kehangatan. Nikodemus Lei, mewakili keluarga besar Belake-Ohe, mengungkapkan rasa syukur kepada warga Jontona yang selama ini telah menerima dan mencintai keduanya sebagai bagian dari komunitas.


"Ikatan emosional yang telah terjalin ini tak akan putus hanya karena jarak. Kami berharap, meskipun mereka kembali ke kampung halaman, persaudaraan yang telah terjalin akan tetap terawat," ujar Nikodemus Lei.


Suasana pelepasan berlangsung dalam nuansa syukur dan haru. Sepanjang perjalanan menuju Waowala, rombongan warga Jontona yang mengantar turut menyampaikan doa dan harapan baik bagi keduanya. Seakan melengkapi kehangatan acara ini, beberapa siswa SDK Baopukang menyanyikan lagu perpisahan yang semakin menambah suasana emosional.


Bagi warga Jontona, Guru Benya dan Ibu Elis telah menjadi sosok yang tak tergantikan. Kehadiran mereka selama belasan tahun telah meninggalkan jejak mendalam, bukan hanya di ruang kelas, tetapi juga dalam kehidupan sosial masyarakat.


Sebagaimana pepatah mengatakan, buah manis tak jatuh jauh dari pohonnya, keteladanan yang mereka wariskan akan terus membentuk generasi muda di Jontona. Pendidikan bukan sekadar tentang pelajaran di sekolah, tetapi juga tentang nilai-nilai kehidupan yang mereka ajarkan lewat sikap dan tindakan.


Kini, setelah puluhan tahun mengabdi, mereka berlabuh di tempat asalnya. Pulang bukan berarti berakhir, melainkan sebuah awal baru untuk menikmati buah dari pengabdian. Sebagaimana mereka telah mengisi kehidupan banyak orang, kini tibalah saatnya mereka menikmati kehidupan yang lebih tenang di kampung halaman.


Pewarta: sabatani

Editor; redaksi 

×
Berita Terbaru Update