Lembata, wartapers.com - Lembata kembali menunjukkan potensi wisata baharinya dengan hadirnya Tepi, sebuah jembatan alam unik yang terbentuk secara alami di pesisir Teluk Bobu, Desa Atakowa, Kecamatan Lebatukan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keindahan alamnya yang masih asri menjadikannya destinasi potensial bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana pantai yang tenang dan alami.
Jembatan alam Tepi berada dalam wilayah administratif Desa Atakowa dan menjadi bagian dari ekosistem pesisir yang masih terjaga. Lokasinya dikelilingi pasir putih yang membentang di sepanjang Teluk Bobu, menciptakan pemandangan eksotis yang memanjakan mata. Selain itu, air lautnya yang jernih serta ombak yang tidak terlalu besar menjadikannya lokasi yang aman bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan bahari.
Keunikan Tepi tidak hanya terletak pada formasi batu alamnya yang menyerupai jembatan, tetapi juga pada fungsi strategisnya bagi masyarakat setempat. Selama ini, jembatan alam ini sering digunakan oleh nelayan sebagai tempat menambatkan perahu saat musim laut sedang tidak bersahabat. Hal ini menunjukkan bahwa Tepi memiliki peran ganda sebagai destinasi wisata sekaligus bagian dari kehidupan ekonomi masyarakat pesisir.
Meskipun memiliki daya tarik yang luar biasa, kawasan Tepi masih dalam tahap pengembangan. Hingga saat ini, belum tersedia fasilitas pendukung seperti lopo (gazebo), tempat istirahat, atau bangunan wisata lainnya. Pemerintah Desa Atakowa telah melakukan pembersihan area untuk menjaga kelestarian lingkungan, namun pengelolaan dan pembangunan infrastruktur wisata masih menjadi tantangan.
Menurut Kepala Desa Atakowa, Yosef Magun, pengembangan wisata Tepi menjadi salah satu prioritas pemerintah desa. “Kami promosikan objek ini sambil menanti tanggapan dari Pemda. Dari desa, kami juga sedang menata dan membenahi area ini, karena saya sudah mengisi format terkait objek wisata ini dan juga sudah mengirimkannya ke Dinas Pariwisata Kabupaten,” ujarnya.
Selain itu, desa juga telah memulai program penanaman kelapa hibrida di sekitar kawasan Tepi sebagai bagian dari konsep agrowisata. Langkah ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Selain menikmati keindahan pantai dan jembatan alam, pengunjung juga bisa melakukan aktivitas memancing di perairan sekitar Tepi. Kawasan ini kaya akan ikan, menjadikannya lokasi yang cocok untuk para pencinta mancing mania.
Selain itu, area di sekitar Tepi juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lahan hortikultura. Dengan dukungan teknologi pertanian yang tepat, kawasan ini dapat menjadi bagian dari ekowisata yang menggabungkan wisata bahari dengan wisata pertanian.
Saat ini, jumlah kunjungan wisatawan ke Tepi masih tergolong rendah, diperkirakan kurang dari 100 orang per tahun. Salah satu penyebabnya adalah minimnya promosi serta belum tersedianya akses dan fasilitas yang memadai. Selain itu, hingga saat ini belum ada tarif masuk yang diberlakukan bagi pengunjung karena kawasan ini masih dalam tahap awal pengembangan.
Menurut Yosef Magun, pengelolaan yang baik dan dukungan dari berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan pengembangan Tepi. “Kami ingin masyarakat Atakowa ikut terlibat dalam pengelolaan wisata ini, baik melalui usaha kecil seperti penyewaan perahu, penyediaan kuliner lokal, maupun pengelolaan homestay bagi wisatawan yang ingin bermalam,” katanya.
Selain itu, Yosef juga menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dan investor untuk mempercepat pengembangan Tepi menjadi destinasi wisata unggulan. “Promosi dan kerja sama dengan berbagai pihak sangat penting agar destinasi ini semakin dikenal luas,” tambahnya.
Dengan perencanaan yang matang serta sinergi antara pemerintah desa, pemerintah daerah, dan masyarakat, Tepi berpotensi berkembang menjadi destinasi wisata unggulan di Lembata. Pengembangan infrastruktur dasar seperti jalur akses, tempat istirahat, serta fasilitas umum lainnya akan semakin meningkatkan daya tarik kawasan ini.
Jika dikelola dengan baik, Tepi bukan hanya akan menjadi jembatan alam yang sering digunakan nelayan, tetapi juga bisa menjadi magnet wisata yang menarik wisatawan dari berbagai daerah. Keberhasilan ini tentu akan berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat Desa Atakowa dan sekitarnya.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan potensi wisata di daerahnya, diharapkan Tepi bisa menjadi ikon wisata bahari yang membanggakan bagi Desa Atakowa dan Kabupaten Lembata secara keseluruhan.
Pewarta: sabatani
Editor: redaksi