Lembata, wartapers.com - Ketua Askab PSSI Kabupaten Lembata, Agustinus D. Making atau yang akrab disapa Gucek Making, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada surat resmi dari Hasan Haju terkait pengunduran dirinya sebagai pelatih Persebata Lembata. Meskipun sebelumnya telah ada komunikasi via telepon, Gucek menekankan bahwa keputusan akhir tetap bergantung pada pelatih dan akan dibahas bersama komite eksekutif sesuai regulasi PSSI. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Sekretariat Askab PSSI Kabupaten Lembata, Sabtu (29/03/25).
Menurut Gucek Making, kontrak Hasan Haju sebagai pelatih Persebata Lembata masih berlaku hingga 12 Mei 2025. Evaluasi terhadap kinerja pelatih Hasan Haju sebebarnya akan dilakukan setelah berakhirnya Seri Nasional Liga 3, namun apa daya, Hasan Haju keburu mengambil sikap ," mengundurkan diri". "Saat ini, Hasan Haju masih terikat kontrak. Kami akan mengikuti prosedur yang berlaku dan membahasnya di tingkat komite eksekutif," ujar Gucek.
Lebih lanjut, Gucek menyampaikan bahwa Askab PSSI Lembata tengah mencari pelatih baru yang memiliki lisensi B untuk menukangi Persebata dalam lanjutan Liga 3 Nasional dan ETMC XXXIV yang akan digelar di Ende pada Oktober mendatang. Pencarian ini dilakukan sebagai langkah antisipatif jika Hasan Haju benar-benar mengundurkan diri.
Dalam kesempatan itu, Gucek Making juga mengulas pencapaian Persebata di Liga 4 Eltari Memorial Cup (ETMC) XXXIII yang baru saja berakhir di Kupang. Tim berjuluk Laskar Tanah Baja ini berhasil mencapai final dan meraih posisi runner-up. "Kami patut bersyukur atas pencapaian ini. Ini adalah pertama kalinya Persebata tembus ke seri nasional. Kami bangga dengan perjuangan para pemain dan tim pelatih yang sudah bekerja keras," ungkapnya.
Meski demikian, Gucek tidak menampik bahwa banyak pihak yang mempertanyakan kegagalan Persebata dalam meraih juara pertama. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Lembata yang sudah berharap tinggi. "Kami hanya tinggal beberapa menit lagi untuk meraih gelar juara. Sayangnya, takdir berkata lain. Namun, ini menjadi evaluasi besar bagi kami agar ke depan bisa lebih baik," tambahnya.
Manager Persebata, Syukur Wulakada, yang turut hadir dalam konferensi pers, menyoroti euforia masyarakat Lembata saat menyambut kepulangan tim. Menurutnya, dukungan luar biasa dari masyarakat menunjukkan betapa besar harapan terhadap Persebata. "Antusiasme masyarakat luar biasa. Bahkan, hingga siang tadi masih terasa euforianya. Ini membuktikan bahwa sepak bola telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Lembata," ujar Syukur.
Syukur juga menanggapi polemik yang sempat mencuat terkait pemilihan pemain dalam skuad Persebata. Ia menegaskan bahwa seluruh pemain, baik senior maupun junior, diperlakukan sama tanpa ada diskriminasi. "Kami tidak membedakan pemain. Semua yang dibawa ke turnamen adalah bagian dari tim dan mendapatkan perlakuan yang sama. Kami ingin membangun tim yang solid dengan kebersamaan," tegasnya.
Ia pun menegaskan bahwa pencapaian Persebata bukan hanya hasil dari taktik dan strategi semata, tetapi juga berkat kekompakan dan keikhlasan seluruh elemen tim. "Kami berjuang dengan hati. Ini bukan hanya soal teknik, tapi juga tentang bagaimana kita menjaga kebersamaan dan semangat juang di lapangan," tambahnya.
Sementara itu, Bendahara Askab PSSI Lembata, Bonar, menegaskan bahwa Askab tetap berkomitmen untuk membawa Persebata ke level yang lebih tinggi. Ia berharap dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, terus mengalir demi kemajuan sepak bola Lembata.
Dengan pencapaian yang telah diraih dan tantangan ke depan, Askab PSSI Lembata berjanji akan terus melakukan pembenahan demi memperbaiki performa tim. Mereka optimis bahwa dengan evaluasi menyeluruh, Persebata akan mampu berbicara lebih banyak di kancah sepak bola nasional.
Pewarta: sabatani
Editor: redaksi