Lembata, wartapers.com - Bupati Lembata, Kanisius Tuaq, dan Wakil Bupati Muhammad Nasir Laode resmi memulai kepemimpinan mereka dengan komitmen kuat terhadap reformasi birokrasi, efisiensi anggaran, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam acara syukuran pelantikan di halaman Kantor Bupati Lembata, Rabu (5/3), pasangan yang dikenal dengan sebutan Paket TUNAS ini menegaskan pentingnya kerja sama dan integritas dalam membangun Lembata.
"Kami berharap Aparatur Sipil Negara (ASN) bekerja jujur, loyal, dan cerdas. Kebohongan yang ditanam hari ini akan menjadi duri yang harus dipetik di kemudian hari. Kebohongan adalah jalan sempit menuju kehancuran," ujar Bupati Kanis Tuaq dalam sambutannya.
Pernyataan tersebut menjadi penegasan visi Kanis-Nasir untuk menata birokrasi yang bersih dan berintegritas. Mereka berkomitmen menjalankan pemerintahan yang melayani masyarakat secara transparan di tengah tantangan fiskal yang masih membayangi daerah.
Bupati Kanis mengakui, Lembata dihadapkan pada persoalan mendasar seperti kemiskinan, ketimpangan ekonomi, stunting, dan rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah inovatif dalam merancang program dan kebijakan pembangunan.
"Kita harus berani membuat lompatan besar. Program dan kegiatan yang kita susun harus efektif dan tepat sasaran, termasuk upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan menggali potensi lokal seperti pertanian, perikanan, dan peternakan," tegasnya.
Dalam masa kampanye, pasangan Paket TUNAS menitikberatkan perhatian pada sektor-sektor berbasis potensi lokal. Mereka berkomitmen menjadikan nelayan, petani, dan peternak sebagai pilar utama pembangunan ekonomi Lembata.
Untuk mendukung komitmen tersebut, Bupati Kanis berencana mendatangkan investor guna mengembangkan bisnis perikanan di Lembata. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah bagi hasil laut daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Kami ingin memastikan hasil laut tidak hanya dijual mentah, tetapi diolah di Lembata sehingga nilai ekonominya meningkat. Ini akan memberi dampak besar bagi kesejahteraan nelayan kita," paparnya.
Di tengah optimisme membangun Lembata, perjalanan awal pemerintahan Kanis-Nasir dihadapkan pada dinamika internal birokrasi. Salah satu isu yang mencuat adalah pengunduran diri Kepala Dinas Kesehatan Lembata, dr. Geril Huar Nonong.
Bupati Kanis menegaskan, dirinya akan segera memanggil dr. Geril untuk mendiskusikan keputusan tersebut dan mencari solusi terbaik bagi pelayanan kesehatan di Lembata.
"Saya sudah mendengar informasi itu, dan dalam waktu dekat saya akan panggil beliau untuk mendengar langsung alasan pengunduran dirinya. Kami ingin memastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan optimal," ungkap Kanis dalam konferensi pers usai acara syukuran pelantikan.
Kanis juga membantah adanya tekanan politik yang menyebabkan dr. Geril mundur dari jabatannya. Ia menegaskan, tidak ada ruang bagi politik balas dendam dalam pemerintahan yang mereka pimpin.
"Kami tidak pernah menekan siapa pun. Perbedaan politik dalam Pilkada sudah selesai. Yang ada sekarang adalah semangat kerja bersama. Mari kita bergandengan tangan membangun Lembata," tegasnya.
Wakil Bupati Muhammad Nasir menambahkan, pemerintahan Kanis-Nasir dibangun di atas prinsip kebersamaan dan keterbukaan. "Tidak ada dendam politik di masa kepemimpinan kami. Yang ada hanya kata kita, taan tou membangun Lembata," ucap Nasir.
Kanis Tuaq, yang akrab disapa Bupati Botak, menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersatu mewujudkan Lembata yang maju, mandiri, lestari, dan berdaya saing.
"Kami sadar, kami tidak bisa bekerja sendiri. Ini bukan hanya tugas Bupati dan Wakil Bupati, tetapi tugas kita semua. Mari kita tinggalkan perbedaan dan bekerja bersama untuk masa depan Lembata yang lebih baik," pungkasnya.
Dengan semangat kebersamaan dan langkah-langkah strategis yang telah dirancang, pasangan Kanis-Nasir diharapkan mampu membawa Lembata menuju perubahan yang lebih baik, meskipun berbagai tantangan menghadang di depan.
Pewarta : sabatani
Editor: redaksi
