Notification

×

Iklan

Iklan

Meski Diguyur Hujan, Lembata Mania Gegap Gempita Konvoi Mengarak Tim Persebata

Jumat, 28 Maret 2025 | Maret 28, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-29T05:39:55Z

 


Lewoleba, wartapers.com – Hujan boleh membasahi tubuh, tetapi tidak dengan semangat yang terus menyala. Kota Lewoleba berubah menjadi lautan manusia saat ribuan suporter Lembata Mania menggelar konvoi akbar mengarak Tim Persebata yang baru saja berlaga di El Tari Memorial Cup (ETMC) XXXIII di Kota Kupang. Sejak pagi, Sabtu, pekan terakhir Maret, cuaca panas menyengat, namun tiba-tiba langit berubah mendung dan hujan deras mengguyur. 


Meski demikian, ribuan suporter tetap bertahan, beriringan menggunakan kendaraan roda dua dan empat, di belakang mobil terbuka yang membawa para pemain Persebata. Di tengah gegap gempita itu, pelatih Hasan Haju tidak ikut serta dalam konvoi setelah mengundurkan diri pasca-turnamen.


Sejak pagi, jalanan Lewoleba dipenuhi ribuan suporter yang mengenakan atribut kebanggaan, membawa spanduk, serta mengibarkan bendera tim sembari meneriakkan yel-yel dukungan “Baleo, Baleo!” dengan penuh semangat. Namun, saat iring-iringan mulai bergerak dari eks Kantor Bupati Lembata menuju wilayah timur, awan kelabu bergelayut dan hujan deras pun mengguyur.


Alih-alih bubar, lautan manusia ini justru semakin bersemangat. Ribuan suporter tetap bertahan dalam derasnya hujan, beriringan di belakang mobil terbuka yang membawa para pemain Persebata. Sorakan dukungan semakin nyaring, nyanyian semakin menggema, seolah hujan justru menjadi pemantik semangat mereka.


“Hujan ini bukan halangan, justru makin menambah semangat kami! Persebata sudah berjuang, sekarang giliran kami menunjukkan cinta dan kebanggaan kami,” ujar seorang suporter, Bili Baon.


Di sepanjang rute, masyarakat yang sebelumnya hanya menyaksikan dari tepi jalan ikut terbawa suasana. Banyak yang langsung berlari keluar rumah, bergabung dalam pawai, atau sekadar melambaikan tangan sambil mengabadikan momen bersejarah ini dengan kamera ponsel mereka.


Namun, di tengah euforia ini, ada satu sosok yang tidak terlihat dalam arak-arakan kemenangan. Pelatih Persebata, Hasan Haju, tidak ikut serta dalam konvoi ini setelah dirinya mengundurkan diri pasca-turnamen. Keputusan tersebut sempat mengejutkan banyak pihak, mengingat ia telah menjadi bagian penting dalam perjalanan tim selama ini. Meski demikian, suporter tetap memberikan apresiasi tinggi atas jasanya dalam membawa Persebata melaju hingga babak final.


Meskipun Persebata belum membawa pulang trofi juara, mereka telah memenangkan hati seluruh masyarakat Lembata. Arak-arakan yang heroik ini menjadi bukti nyata betapa kuatnya ikatan antara tim dan para suporternya. Hujan boleh membasahi tubuh, tetapi tidak dengan semangat yang terus menyala.


Pawai ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga janji setia bahwa Persebata akan selalu mendapatkan dukungan tanpa batas, hingga kembali berlaga dan menorehkan sejarah baru di masa mendatang.


Pewarta: Sabatani

Editor: redaksi 

×
Berita Terbaru Update