Minggu 6 Apr 2025

Notification

×
Minggu, 6 Apr 2025

Iklan

Iklan

"Satu Minggu Satu Buku: TK Negeri I Ile Ape Waipukang Dorong Literasi Anak dari Rumah"

Selasa, 11 Maret 2025 | Maret 11, 2025 WIB | 50 Views Last Updated 2025-03-12T04:09:18Z

Lembata , wartapers.com  TK Negeri I Ile Ape Waipukang terus berinovasi dalam menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini melalui berbagai program literasi. Salah satunya adalah6 "Satu Minggu Satu Buku," yang mendorong anak-anak membaca bersama orang tua di rumah setiap akhir pekan. Selain itu, sekolah ini juga merancang kegiatan Safari Literasi ke perpustakaan daerah dan membangun Pondok Baca dengan memanfaatkan bahan bekas dari gedung sekolah lama. Semua upaya ini bertujuan menciptakan budaya literasi yang kuat di kalangan anak-anak.


Kepala TK Negeri I Ile Ape Waipukang, Nurul Hidaya, S. Pd. AUD, mengatakan bahwa program Satu Minggu Satu Buku sudah berjalan selama beberapa tahun dan mendapat respons positif dari anak-anak serta orang tua. “Setiap hari Sabtu, buku dibagikan ke anak-anak untuk dibaca di rumah bersama orang tua. Lalu, hari Senin, anak-anak kembali ke sekolah dan menceritakan isi buku yang mereka baca. Ini pmembuat mereka antusias, apalagi jika buku yang dibaca bergambar dan berwarna-warni,” jelas Nurul, Rabu, (12/3/2025).


Menurutnya, metode ini tidak hanya meningkatkan minat baca anak, tetapi juga mempererat ikatan antara anak dan orang tua melalui aktivitas membaca bersama. “Anak-anak itu senang ketika melihat banyak gambar baru dan warna-warni. Itu menjadi daya tarik yang kuat. Selain itu, orang tua juga merasa terlibat dalam perkembangan literasi anak mereka,” tambahnya.


Program "Satu Minggu Satu Buku" menggunakan sistem bergilir. Setiap anak akan mendapatkan buku berbeda setiap minggunya, sehingga mereka bisa menikmati berbagai cerita yang menarik. “Setelah anak membaca satu buku, minggu berikutnya mereka akan menerima buku cerita lain. Dengan begitu, mereka tidak bosan dan selalu tertarik untuk membaca,” ujar Nurul.


Selain program membaca di rumah, TK Negeri I Ile Ape Waipukang juga merancang kegiatan Safari Literasi yang bertujuan memperkenalkan anak-anak pada perpustakaan daerah. “Tahun lalu, kami berencana mengajak anak-anak ke perpustakaan daerah. Namun, karena beberapa kendala, rencana itu tertunda. Mudah-mudahan tahun ini bisa terealisasi sebelum sekolah tutup,” kata Nurul.


Dalam Safari Literasi nanti, anak-anak akan diajak mengenal lingkungan perpustakaan, belajar tentang tata cara meminjam buku, serta melihat koleksi buku-buku menarik yang ada di sana. “Saya bilang ke anak-anak, nanti kita ke perpustakaan, naik tangga, lihat buku yang banyak. Mereka sangat antusias. Apalagi buku-buku yang dikirim atau dipinjam dari perpustakaan daerah biasanya masih baru-baru, jadi mereka semakin bersemangat,” ujarnya.


Tidak hanya itu, pihak sekolah juga membangun Pondok Baca untuk mendukung gerakan literasi di lingkungan sekolah. “Kami memanfaatkan papan bekas dari gedung sekolah lama yang sudah tidak digunakan. Ini adalah bentuk swadaya dari orang tua dan masyarakat, dengan izin dari Dinas Pendidikan untuk pemanfaatan aset,” jelas Nurul.


Pondok Baca tersebut nantinya akan menjadi tempat bagi anak-anak untuk membaca dengan suasana yang nyaman dan menyenangkan. “Dengan adanya Pondok Baca, kami harap anak-anak bisa lebih leluasa membaca buku kapan saja di lingkungan sekolah,” tambahnya.


Program literasi ini diharapkan mampu menciptakan budaya baca yang kuat di kalangan anak-anak sejak usia dini. “Membaca bukan hanya di sekolah, tapi juga di rumah. Dengan begitu, literasi bisa menjadi bagian dari keseharian anak-anak,” kata Nurul.


Pihak sekolah juga terus berkoordinasi dengan Dinas Perpustakaan dan Dinas Pendidikan untuk mendapatkan dukungan dalam penyediaan buku-buku bacaan yang berkualitas. “Kami ingin memastikan anak-anak mendapatkan bahan bacaan yang menarik dan edukatif,” ungkapnya.

Dengan program Satu Minggu Satu Buku, Safari Literasi, dan pembangunan Pondok Baca, TK Negeri I Ile Ape Waipukang menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi yang cinta membaca. “Kami percaya, literasi yang baik akan menjadi pondasi kuat bagi masa depan anak-anak,” tutup Nurul.



Pewarta: sabatani

Editor: redaksi 

×
Berita Terbaru Update