KOLAKA, WARTAPERS.COM || Menteri Advokasi dan Pergerakan BEM Universitas Halu Oleo (UHO), La Ode Muh. Syahrudin, mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara untuk bertindak tegas dan memberi perhatian penuh terhadap maraknya kasus pencurian motor yang kian meresahkan masyarakat.
“Kami (BEM UHO) meminta Polda Sultra untuk segera bergerak cepat menuntaskan kasus-kasus pencurian motor yang semakin menjadi-jadi. Ini bukan lagi perkara kehilangan barang, tapi soal rasa aman masyarakat yang makin terkikis,” tegas Syahrudin, Minggu, 20 April 2025.
Ia menekankan bahwa lambannya respons dari aparat terhadap kasus-kasus ini bisa memperlemah kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. “Jika terus dibiarkan, masyarakat akan bertanya: masih bisakah kita percaya pada aparat penegak hukum?”
Lebih jauh, Syahrudin juga menyoroti bahaya laten yang selama ini luput dari atensi publik,pencurian obat bius fentanyl dari fasilitas kesehatan di Sultra yang hingga kini belum diusut tuntas.
“Kita bukan hanya bicara soal kasus maraknya pencurian motor. Kita juga bicara soal fentanyl—obat bius kelas berat yang bisa mematikan. Kalau zat seperti ini bisa hilang tanpa jejak dan tanpa penyelidikan serius, maka ini alarm bahaya bagi kita semua!”
Ia menegaskan bahwa fentanyl bukan main-main: penyalahgunaannya bisa memicu kejahatan baru, kematian, bahkan krisis kesehatan yang jauh lebih besar.
“Polda Sultra jangan hanya diam. Jangan tunggu korban baru bergerak mengambil tindakan. Masyarakat butuh perlindungan yang nyata,bukan janji-janji kosong!”
" Kami sangat berharap kepada Aparat Penegak Hukum ( APH ) khususnya pemerintah kota kendari untuk lebih memprioritaskan kejadian kejadian yang sangat meresahkan masyarakat kota kendari."
Pewarta. : asril wp
Editor : Redaksi