Lembata, wartapers.com - Wakil Bupati Lembata, H. Muhamad Nasir, mengingatkan generasi muda agar tidak melupakan sejarah. Pernyataan ini disampaikannya dalam sambutan saat membuka Turnamen 7 Maret Cup di Hadakewa, Selasa (8/4/2025). Mengutip pesan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, "Jas Merah – Jangan sekali-kali melupakan sejarah," Nasir menegaskan bahwa ajang ini tidak hanya tentang olahraga, tetapi juga tentang menghargai perjuangan sejarah yang mengukir identitas Kabupaten Lembata. Kegiatan ini dilaksanakan di Hadakewa, yang merupakan kota kelahiran peristiwa bersejarah 7 Maret 1954, sebagai simbol kelahiran otonomi Lembata.
Diikuti oleh 25 tim dari berbagai wilayah di Lembata, turnamen ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan sepak bola sekaligus menciptakan rasa persatuan dan kebersamaan. "Pesan sejarah harus terus hidup, dan kita sebagai generasi penerus harus selalu mengingat perjuangan yang telah mengukir sejarah Lembata," ujar H. Muhamad Nasir dalam pembukaannya. Nasir juga menekankan pentingnya menjaga sportifitas dan menghormati lawan, serta menjunjung tinggi prinsip fair play di dalam dan luar lapangan.
Selain itu, Nasir mengingatkan agar semangat persatuan tetap dijaga selama pertandingan berlangsung. "Ini adalah ajang untuk menunjukkan kemampuan, bukan hanya tentang menang, tetapi juga tentang membangun karakter yang baik," tambahnya. Peringatan ini menjadi pengingat penting bagi seluruh peserta agar pertandingan tetap berlangsung dalam suasana yang damai dan harmonis.
Ketua Asosiasi Kabupaten (ASKAB) PSSI Lembata, Agustinus D. Making, yang turut hadir, menyatakan bahwa turnamen ini memiliki peran besar dalam pembinaan generasi muda. "Ajang seperti ini sangat penting untuk pembinaan, serta sebagai tempat bagi para pemain muda untuk mengasah keterampilan dan teknik mereka," ujar Agustinus, yang lebih dikenal dengan panggilan Gucek. Gucek juga menambahkan bahwa ASKAB PSSI Lembata akan terus mendukung dan memantau bakat-bakat muda yang muncul dalam turnamen seperti ini.
Gucek memastikan bahwa lapangan sepak bola Hadakewa akan digunakan untuk ajang Liga Persebata Sona II, yang mencakup beberapa kecamatan di Lembata, termasuk Ile Ape, Ile Ape Timur, Nubatukan, dan Lebatukan. "Lapangan ini akan menjadi pusat kegiatan sepak bola yang lebih besar lagi di masa depan. Kami berharap liga ini bisa menjadi ajang yang melahirkan lebih banyak pemain berbakat dari Lembata," tegas Gucek.
Dukungan terhadap penggunaan lapangan Hadakewa sebagai venue untuk Liga Persebata juga datang dari Camat Lebatukan, Moses Museng. "Kami mendukung penuh inisiatif ASKAB PSSI Lembata. Pemuda-pemudi di wilayah kami sangat antusias dengan adanya turnamen seperti ini yang dapat meningkatkan kualitas sepak bola di daerah," ungkap Moses.
Turnamen 7 Maret Cup di Hadakewa ini bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengingat sejarah penting yang menjadi dasar berdirinya Kabupaten Lembata. Selama pertandingan berlangsung, diharapkan seluruh pemain, pelatih, dan penonton dapat menjaga semangat sportivitas dan persatuan. Melalui ajang ini, diharapkan Lembata tidak hanya mencetak pemain sepak bola berbakat, tetapi juga generasi muda yang peduli terhadap sejarah dan budaya daerahnya.
Dengan semangat yang berkobar di lapangan, turnamen ini akan menjadi bukti bahwa olahraga dapat menyatukan masyarakat, mempererat hubungan, dan menumbuhkan rasa cinta tanah air, sambil melestarikan nilai-nilai historis yang ada di dalamnya.
Pewarta: sabatani
Editor:; redaksi