Notification

×

Iklan

Iklan

“Saya dan Bupati Lahir dari Rahim Rakyat” — Wakil Bupati Muhamad Nasir Hadiri Aktus Paskah.

Jumat, 11 April 2025 | April 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-11T14:54:21Z


LEMBATA – wartapers.com - Malam itu terasa lebih dari sekadar pementasan rohani. Aula Paroki Kristus Raja Wangatoa menjadi saksi kehadiran Wakil Bupati Lembata, H. Muhamad Nasir, dalam Aktus Paskah bertajuk Inilah Ibumu yang digelar Orang Muda Katolik (OMK), Jumat (11/04/2025). Dalam sambutannya saat dimandatkan Bupati Lembata P. Kanisius Tuaq, Nasir menegaskan komitmen kemanusiaan dan kebangsaan di hadapan umat Katolik:


“Saya dan Bupati lahir dari rahim rakyat. Maka tugas kami adalah menjaga keberagaman ini.”


H. Muhamad Nasir, seorang Muslim yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Lembata periode 2025–2030 mendampingi Bupati P. Kanisius Tuaq, hadir bersama istri tercinta dan disambut hangat oleh umat se-Paroki Kristus Raja Wangatoa. Kehadiran beliau menjadi simbol kuat persaudaraan lintas iman yang tumbuh di tengah masyarakat Lembata.


Nasir menyampaikan rasa hormat kepada Pastor Paroki Wangatoa, Rm. Kristo Soge, Pr., serta seluruh panitia, pengurus DPP Paroki, dan umat yang telah mengundangnya. Kehadirannya mencerminkan kecintaannya kepada masyarakat dan anak-anak OMK.


Dalam pidatonya, H. Muhamad Nasir juga menyinggung pentingnya pemberdayaan masyarakat dan pemulihan ekonomi daerah. Ia menyampaikan bahwa pemerintah tengah menyiapkan program ketahanan pangan berbasis peternakan dan pertanian, serta mendorong digitalisasi desa.


“Anak muda, termasuk OMK, harus jadi bagian dari perubahan. Kami butuh kalian,” ujarnya penuh semangat.


Yang mengejutkan dan menggugah, Wakil Bupati menyampaikan pernyataan penuh empati dan simbolis di hadapan umat Katolik: dirinya akan menggunakan instrumen politik untuk membantu Paroki Wangatoa bukan dari APBD II.” Ucapan ini bukan dalam arti harfiah, melainkan penegasan komitmennya untuk menanggung bersama derita rakyat (baca-derita umat) demi keadilan dan kesejahteraan bersama.


Aktus Paskah sendiri merupakan sebuah pementasan rohani. Pementasan Inilah Ibumu menjadi bagian dari rangkaian Pekan Suci menjelang Paskah, yang sarat makna dan refleksi. Tahun ini, narasi yang dibawakan menyoroti kisah badai Seroja di Adonara beberapa waktu lalu.


Pastor Paroki, Rm. Kristo Soge, dalam pesannya mengajak umat untuk menjadikan masa Prapaskah sebagai momentum pembaruan relasi—dengan Tuhan, sesama, dan alam ciptaan.


“Kita diajak kembali membangun relasi yang rusak, bukan hanya dengan manusia, tetapi dengan lingkungan yang Tuhan ciptakan baik adanya,” ujar Romo Ito.


Turut hadir dalam perhelatan tersebut Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, bersama Ketua TP PKK Kabupaten Lembata, jajaran pemerintah daerah, Camat Nubatukan, para suster, tokoh umat, hingga pengurus DPP Paroki Wangatoa. Suasana penuh kekeluargaan dan penghargaan lintas iman begitu terasa sepanjang acara.


Aktus Paskah Inilah Ibumu bukan hanya menjadi ruang permenungan iman, tetapi juga panggung persaudaraan—tempat keyakinan dan kemanusiaan bertemu dalam cahaya cinta yang sama: kasih yang melampaui batas.


Pewarta: Sabatani

Editor: redaksi 

×
Berita Terbaru Update